Kementerian ESDM: Sumut Lokasi Strategis Kembangkan Motor Listrik
Sumatera Utara khususnya Kota Medan merupakan salah satu lokasi yang strategis untuk mengembangkan konversi motor bahan bakar minyak (BBM) ke tenaga listrik.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, menilai wilayah Sumatera Utara khususnya Kota Medan merupakan salah satu lokasi yang strategis untuk mengembangkan konversi motor bahan bakar minyak (BBM) ke tenaga listrik.
“Kami melihat ini adalah satu hal yang strategis di mana secara nasional ada 120 juta motor di Indonesia dan Sumut khususnya Kota Medan saya yakin jumlahnya pasti cukup signifikan. Program ini banyak manfaatnya tidak hanya secara nasional tapi juga ke penggunanya,” katanya saat memperkenalkan program konversi motor BBM menjadi bertenaga listrik kepada Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah, Kamis (12/1).
-
Apa itu motor listrik? Motor listrik, yang sering disebut sebagai "molis", adalah jenis kendaraan bermotor yang menggunakan energi listrik untuk menggerakkan komponennya.
-
Bagaimana motor listrik bekerja? Cara kerja motor listrik terbilang sederhana, di mana ia mengkonversi energi listrik menjadi energi mekanik, memungkinkan motor untuk bergerak seperti motor berbahan bakar konvensional.
-
Apa saja jenis motor listrik yang dibuat di Indonesia? Berikut adalah daftar motor listrik asli buatan Indonesia 1. Elvindo Elvindo, atau dikenal sebagai Electric Vehicle Indonesia, berbasis di Cikupa, Tangerang, Banten. Varian produknya termasuk Rama, Shinta, dan Arjuna, yang masing-masing memiliki desain unik dan dapat mencapai kecepatan hingga 60 km/jam. 2. Selis Selis menawarkan berbagai jenis kendaraan listrik, termasuk motor listrik seperti Go-Plus, E-Max, Neo Scootic, New Balis, Bromo-Solar Energy, dan Agats. Motor listrik Selis dilengkapi dengan baterai berkualitas tinggi yang memungkinkan jarak tempuh hingga 50 km dengan satu baterai dan bisa dua kali lipat dengan dua baterai. 3. Viar Viar N1 adalah salah satu motor listrik yang menjadi pilihan menarik dengan desain retro dan lampu depan berbentuk kotak. Dilengkapi dengan baterai lithium-ion berkapasitas 60 V 23 Ah, motor ini dapat melaju hingga 55 km dengan kecepatan maksimum mencapai 60 km/jam. Produsen motor Rakata memiliki pabrik perakitan di Tangerang, Banten, serta kantor pusat di Jakarta Selatan. 4. Rakata Motor sport Rakata dapat mencapai kecepatan maksimal 85 km/jam berkat dinamo penggerak berkapasitas 2.000 watt dan mampu menaklukkan tanjakan hingga 30 derajat. 5. Gesits Gesits adalah motor listrik yang dikembangkan sejak tahun 2018 oleh PT WIKA Industri Manufaktur (WIMA), hasil kerjasama antara PT Wijaya Karya Industri & Konstruksi dan PT GESITS Technologies Indo. Dilengkapi dengan baterai 72 volt 20 Ah, motor ini mampu menempuh jarak hingga 100 kilometer dalam satu pengisian daya, dengan desain bodi yang tegas dan sporty.
-
Dimana Wuling merakit mobil listrik di Indonesia? Indonesia sudah memasuki era mobil listrik sejak merek otomotif Wuling dan Hyundai memutuskan merakit model BEV di pabrik mereka di Cikarang, Jawa Barat, pada 2021/2022.
-
Kapan PT Garuda Mataram Motor didirikan? Namanya, PT Garuda Mataram Motor, didirikan pada 1971.
-
Motor listrik apa yang diciptakan oleh mahasiswa UGM? Para mahasiswa UGM tak henti berkreasi untuk kemajuan negeri ini. Terbaru mereka memproduksi sebuah motor listrik. Keunikan motor listrik ini adalah penggunaan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 57,42 persen. Mereka tergabung ke dalam Tim Gasbadra UGM.
Dadan melanjutkan, saat ini Kementerian ESDM telah melakukan uji coba konversi motor listrik terhadap 143 unit motor listrik. Bahkan beberapa di antaranya berhasil mendapatkan surat tanda nomor kendaraan (STNK). Kementerian ESDM menargetkan 100.000 motor dikonversi selama setahun.
“Kami secara nasional untuk konversi, Pak Menteri ingin berada di 100.000 setahun. Kami melihat barangkali nanti basisnya masuk ke kota-kota besar dahulu, Kota Medan salah satunya,” ungkapnya.
Bukan hanya itu, kata Dadan, program konversi motor BBM ke tenaga listrik juga sebagai upaya menekan emisi dan biaya energi.
“Kami sudah hitung secara nasional kalau konsumsi rata-rata BBM sepeda motor yakni pertalite mencapai 25 liter atau tepatnya 25,4 liter per bulan. Nah kalau ini dihitung dengan harga pertalite sekarang itu bisa hemat biaya Rp3,6 juta dikurang Rp600 ribu untuk biaya listrik jadi Rp3 juta,” ujarnya.
Kemudian, biaya yang dibutuhkan untuk mengkonversi sepeda motor BBM menjadi listrik mencapai Rp15 juta.
“Kalau modalnya nanti Rp15 juta dan ada subsidi pemerintah sekitar Rp7 jutaan. Maka balik modal sebelum 3 tahun. Jangan ragu motornya tetap punya tenaga yang sama dengan sepeda motor sebelumnya,” ungkap Dadan.
Sementara itu, Wagub Sumut, Musa Rajekshah, mengatakan pihaknya menyambut baik program ini.
“Kita mau coba dahulu sosialisasikan kepada masyarakat karena ini hal baru. Masyarakat pasti mau lihat dahulu apa keuntungan mengubah motornya menjadi motor listrik,” katanya.
Lanjut pria yang kerap disapa Ijeck itu, Pemerintah Provinsi Sumut juga ingin merangsang masyarakat dari segi pajak apabila nantinya program konversi motor BBM ke listrik terealisasi.
“Kita mau bikin lebih murah biaya pajaknya, tapi hal terpenting bagaimana masyarakat tahu kalau sepeda motor listrik itu lebih murah, lebih efisien,” pungkasnya.
(mdk/tin)