Kenangan anak buah saat Kombes Dwiyono bertugas di Depok
Mereka mengaku masa kepemimpinan Kombes Dwiyono sangat membekas.
Sudah dua pekan Kombes Pol Dwiyono didapuk menjadi Kapolrestro Jakarta Pusat. Masih teringat pula ketika serah terima jabatan beliau kepada Kapolresta Depok yang baru, AKBP Harry Kurniawan, penuh dengan isak tangis. Hampir seluruh anggota Polresta Depok mengikuti upacara sertijab dan meneteskan air mata.
Di mata seluruh seluruh warga Polresta Depok dan anggota lainnya, Dwiyono memang membekas. Bukan hanya karena kinerja, tetapi saban hari mantan Kapolresta Banyumas memang dekat dengan anak buahnya. Dia kerap menyapa anak buahnya terlebih dulu. Beliau dianggap rendah hari dan penuh kekeluargaan.
"Selama sepuluh tahun saya bertugas di Depok, tidak pernah menemukan pemimpin seperti beliau," kata seorang polwan anggota Polresta Depok enggan disebutkan namanya, Minggu (22/5).
Polwan sehari-hari bertugas di Sentra Pelayanan Kepolisian itu menceritakan kenangan semasa Dwiyono bertugas. Terkadang, polwan itu membawa anaknya yang masih kecil ke kantor. Dan ketika bertemu dengan Dwiyono, anak polwan itu langsung disalami.
"Itu membekas sekali di benak anak saya. Beliau memang sangat baik dan tidak pilih kasih. Anak saya sampai bilang, 'mama, komandan mama baik," ujarnya.
Cerita lain datang dari Kapolsek Beji, Kompol Gusti Ayu Supiati mengatakan, Dwiyono adalah pribadi yang bertanggung jawab. Dia juga memilikki kedekatan dengan anggota. Tak jarang Dwiyono mendatangi polsek secara dadakan buat melihat kinerja anggota.
"Beliau sering jalan untuk mengontrol anggota di lapangan," kata Gusti.
Saking seringnya Dwiyono turun ke lapangan, hampir seluruh anak buahnya selalu merasakan kehadiran Dwiyono.
"Bapak juga sangat peduli dalam hal internal. Beliau apa adanya, tidak menjauh dan tidak menjaga jarak," kenang Ayu.
Ayu mengaku kerap memberi semangat anak buahnnya jika kinerjanya sedang kendur. Ayu memotivasi supaya mencontoh Dwiyono yang selalu semangat.
"Saya sering bilang, 'kalau bapak saja semangat, masa kita tidak sih," ujar Ayu.
Ayu menyatakan, Dwiyono adalah seorang yang religius. Kendati sudah pindah tugas, tetapi Dwiyono tetap meneruskan renovasi Masjid Al Ikhlas di Polresta Depok.
"Beliau membangun tempat ibadah. Kalau sudah peduli dengan tempat ibadah, pasti untuk hal lain pun akan sangat peka dan peduli juga," ucap Ayu.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Di mana polisi tersebut disekap? Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing, menjelaskan percobaan pembunuhan terhadap korban anggota Polri terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang, terjadi pada Rabu (18/10) silam.
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Siapa yang ditangkap oleh pihak kepolisian Polrestabes Medan? Iya benar, Pelaku pembunuh Fonda sudah ditangkap. Pelaku tertangkap di daerah Binjai dan kedua kakinya ditembak karena sempat melawan petugas,"
-
Kapan gadis tersebut melapor ke polisi? Korban merupakan warga Old City, Hyderabad. Dia berjalan sendirian ke kantor polisi dua tahun lalu dan mengajukan laporan terhadap ayahnya.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
Baca juga:
Dianggap berkesan, perpisahan Kapolres Depok banjir air mata
Marak pencabulan, Depok dianggap gagal jadi Kota Layak Anak
Polri: Seladi figur polisi jujur
Moncernya karier Tito Karnavian hingga menyandang bintang 3 termuda
Pulang kerja, polisi jujur ini kerja jadi tukang sol sepatu
Mengagumkan, Bripka Polri bisa pimpin kolonel dan jenderal PBB
Cerita anggota Brimob hidup mati buru Santoso di Poso