Kenangan Tetangga pada Almarhum Fajri Pemuda Obesitas Berbobot 300 Kg
Herman (58), tetangga mendiang Fajri, pemuda obesitas berbobot 300 kg mengaku, ikut kehilangan atas kepergian tetangga rumahnya itu. Dia mengaku sangat kaget mendengar kepergian pria yang kerap dia bantu itu.
Herman (58), tetangga mendiang Fajri, pemuda obesitas berbobot 300 kg mengaku, ikut kehilangan atas kepergian tetangga rumahnya itu. Dia mengaku sangat kaget mendengar kepergian pria yang kerap dia bantu itu.
"Sedih juga, kehilangan. Bagaimana pun saya mungkin yang paling sering interaksi sama dia dan ibunya sering meminta tolong ke saya," ungkap Herman di rumahnya Kampung Pedurenan, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, Kamis (22/6).
-
Di mana kuburan viral itu berada? Lokasi kuburan itu berada tengah gang sempit RT.03,RW.04, Kelurahan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Kapan Hari Hepatitis Sedunia diperingati? Pada tanggal 28 Juli setiap tahun, dunia memperingati Hari Hepatitis Sedunia untuk meningkatkan kesadaran global mengenai hepatitis.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
Meski begitu, secara pribadi dia tidak mengetahui pasti kabar kematian Fajri, dia baru mengetahui dari anak perempuannya yang dihubungi Ibunda Fajri, bahwa pemuda obesitas itu meninggal dunia.
"Secara langsung saya enggak tahu, enggak pernah menjenguk juga selama dia dirawat di RS. Tahu tadi pagi anak saya perempuan ditelepon jam 02.00 sama Ibunya (Fajri), dia meninggal," ucap Herman.
Menurut dia, sejak pagi sampai siang ini belum ada orang lain atau pihak keluarga Fajri yang mendatangi rumah duka.
"Kalau ke sini belum ada. Cuma beberapa hari lalu, Kakak Fajri yang perempuan datang untuk ngecek perbaikan rumahnya," jelas dia.
Herman mengaku, selama Fajri dan Ibunya tinggal di kampung Pedurenan, sejak 2019 lalu melihat Fajri, sebagai pemuda aktif yang bekerja sebagai biro jasa. Baru setahun terakhir, usai kecelakaan yang dialami Fajri, tidak bisa beraktivitas dan lebih banyak berbaring di kasur.
"Dia baru 2019 di sini. Tiga tahun sebelumnya dia kerja biasa. Pernah saya lihat dia bawa pacarnya juga. Setelah jatuh, kecelakaan dia di rumah saja. Memang dari dulu badannya sudah besar, setelah di rumah saja dia bertambah besar. Enggak bisa berjalan, berdiri juga enggak kuat. Di rumah juga senderan aja di sofa," ucap Herman.
Karena itulah, Herman merasa iba dan kerap diminta bantuan tenaga oleh Fajri dan Ibunya untuk sekedar ke warung membeli kebutuhan sehari-hari sampai mengangkat galon air minum.
"Ibunya sama Fajri, kalau butuh bantuan pasti nelepon saya, minta tolong angkat galon, ke warung, sampai juga bersihin kamar mandinya. Makanya waktu itu saya lihat kasihan, karena dia berdua sama ibunya saja," ungkap dia.
Meski telah diam di rumah selama setahun terakhir, Fajri kata Herman, pun aktif membantu kegiatan di lingkungan tempat tinggalnya.
"Walaupun dia enggak bisa kumpul rapat RT, lingkungan. Dia selalu ikut partisipasi, pasti nyumbang kalau ada kegiatan di sini," jelas dia.