Kenapa pria mau bayar Rp 200 juta buat sekali kencan dengan artis?
Pria akan merasa punya kesenangan tersendiri setelah berhubungan dengan PSK
Polisi membongkar bisnis prostitusi yang melibatkan kalangan artis. Seorang artis berinisial AA sempat diperiksa terkait kasus ini.
Terbongkarnya kasus ini langsung disambar sejumlah forum dunia malam. Tak cuma artis berinisial AA, ada sejumlah inisial artis lainnya yang mereka sebut juga berprofesi sebagai PSK.
Forum itu juga menyertakan harga booking-an para PSK yang diduga kalangan artis. Dari nilai Rp 30 juta sampai ratusan juta. Dengan harganya yang begitu fantastis, biasanya mayoritas pelanggan mereka kalangan pengusaha.
Lantas apa alasan pria hidung belang rela rogoh kocek ratusan juta hanya demi satu kali bercinta dengan PSK?
Menyikapi hal itu, psikolog forensik Kampus Binus, Reza Indragiri Amriel mengatakan, praktik prostitusi terjadi bukan melulu alasan kebutuhan seksual. Tetapi adanya multipower yaitu rasa kesenangan, kepuasaan, menunjukkan jati diri dan kekuasaan dalam berperilaku seksual dengan PSK.
Para pelaku memiliki ketertarikan lebih dengan PSK. Pria akan merasa punya kesenangan tersendiri setelah berhubungan dengan PSK
"Dari situlah muncul hormon kesenangan, kegelisahan dan lainnya bercampur jadi satu," kata Reza kepada merdeka.com, Senin (10/5).
Dia menambahkan, biasanya para lelaki hidup belang rela membayar tinggi pada PSK berdasarkan kriteria yang mereka inginkan. Pertama, ketika mereka mengumpamakan perempuan sebagai obyek ekonomi yang dibayar berdasarkan keinginan konsumen.
"Seperti ada barang ada uang. Semakin si PSK profesional, maka harganya semakin mahal," kata dia.
Untuk selebriti yang merangkap jadi PSK, dia menduga hal itu hanya untuk menambah pundi-pundi uang yang mungkin tak sebesar dia dapat dari dunia hiburan. Maka tak heran, bila ada beberapa artis yang sukarela menyambi sebagai PSK.
"Mereka yang seperti ini lebih jeli melihat peluang untuk dapat keuntungan lebih besar," jelasnya.
Meskipun demikian, kata dia, prostitusi adalah fenomena yang sudah lama bahkan tua di muka bumi ini. Kebutuhan akan bisnis ini tidak pernah abis bahkan terus berkembang.
"Ini fenomena yang sudah banyak dan lama," jelas dia.