Kepala BIN: Saya tidak pernah sangsi kompetensi Sutiyoso
Kepala BIN Marciano Norman menghormati pilihan Presiden Jokowi terhadap Sutiyoso.
Jabatan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dalam waktu dekat akan segera berganti. Presiden Joko Widodo telah mengusulkan Sutiyoso ke DPR sebagai calon tunggal Kepala BIN baru.
Menanggapi pencalonan Sutiyoso, Kepala BIN Marciano Norman, menghormati pilihan Presiden Jokowi tersebut.
"Saya rasa berkali-kali saya sampaikan saya sangat menghormati hak prerogatif presiden yang telah menentukan pilihannya, Bapak Sutiyoso sebagai calon kepala BIN yang baru," kata Marciano kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (23/6).
Marciano juga tidak menyangsikan kapabilitas Sutiyoso untuk menggantikannya sebagai Kepala BIN. Kata dia, Sutiyoso memiliki pengalaman untuk mengisi jabatan orang nomor satu di BIN.
"Saya tidak pernah menyangsikan kompetensi beliau dan saya harapkan di bawah kepemimpinan sutiyoso BIN akan semakin maju dan menjawab tantangan yang semakin dinamis di masa yang akan datang," jelas Marciano.
Tantangan yang paling dekat, kata Marciano, adalah pilkada serentak.
"Stabilitas ekonomi kita harus bisa segera pulih. Kita tidak bisa membiarkan ekonomi kita semakin hari semakin menurun. Harus ada upaya semua. Pihak bersinergi segera memulihkan stabilitas ekonomi. Itu yang diharapkan rakyat kita," imbuhnya.
Marciano melanjutkan, tantangan BIN ke depan sangatlah beragam. Mulai dari dalam negeri yang akan ada hajatan pilkada serentak dan tantangan luar negeri.
Seperti halnya menjalin komunikasi yang baik dengan negara-negara tetangga. Terutama ancaman global yang sedang mengemuka di mana-mana adalah ancaman kelompok radikal.
"Kelompok radikal ini tidak hanya di satu negara saja tapi sudah lintas negara. Itu ancaman global kita dan kita harus bersinergi dengan negara sahabat kita negara tetangga kita mengatasi itu dengan konsep yang baik. Indonesia tidak boleh membiarkan dirinya menjadi sasaran kelompok radikal dari negara lain," jelas Marciano.
"Kelompok radikal yang ada di dalam negeri saja kita terus melakukan upaya untuk segera mengatasinya semakin hari makin kecil dan tidak ada. Dengan suatu langkah yang konstruktif dan dukungan dengan masyarakat diperlukan," tandasnya.
Baca juga:
Ini pekerjaan rumah Sutiyoso jika diangkat jadi Kepala BIN
Di uji kelayakan, DPR bakal cecar Sutiyoso soal Kudatuli
Komnas HAM diminta tak diam Sutiyoso dicalonkan jadi KaBin
Jokowi diminta jangan tutup mata calonkan Sutiyoso jadi KaBIN
Tolak Sutiyoso jadi kepala BIN, mahasiswa tabur bunga di DPP PDIP
-
Siapa sosok di balik berdirinya Badan Intelijen Negara (BIN)? Zulkifli Lubis ialah sosok di balik terbentuknya Badan Intelijen Negara (BIN). Zulkifli Lubis memiliki peran penting dan menjadi dalang dibalik berdirinya Badan Intelijen Negara (BIN) di Indonesia.
-
Kapan Jenderal Wismoyo menjabat sebagai Kepala Staf TNI AD? Jenderal TNI Wismoyo Arismunandar menjabat Kepala Staf TNI AD dari tahun 1993 sampai 1995.
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI saat Jenderal Surono berjuang bersama Barisan Keamanan Raktay (BKR)? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Kapan Bendungan Jenderal Soedirman diresmikan? Pada tahun 1989, Bendungan Jenderal Soedirman, juga dikenal sebagai Waduk Mrica, diresmikan oleh Presiden Soeharto.
-
Kapan Try Sutrisno menjadi ajudan Presiden Soeharto? Berkat rekam jejaknya di bidang militer, pada tahun 1974 Try terpilih menjadi ajudan Presiden Soeharto.
-
Kapan Sutiyoso mengundurkan diri dari jabatan Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol? Surat pengunduran diri Sutiyoso disampaikan pada 13 Oktober lalu.