Profil Bagong Suyanto, Dekan FISIP Unair yang Bekukan BEM Gara-Gara Karangan Bunga Sindir Prabowo-Gibran
Pembekuan BEM FISIP Unair itu disebut-sebut karena Bagong Suyanto menganggap narasi dan foto pada karangan buka tersebut tidak beretika.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Bagong Suyanto membekukan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) diduga gara-gara sebuah karangan bunga berbau satire ke pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Pembekuan BEM FISIP Unair itu disebut-sebut karena Bagong Suyanto menganggap narasi dan foto pada karangan buka tersebut tidak beretika.
Pada foto yang beredar, karangan bunga yang dibuat BEM FISIP Unair berisi ucapan selamat atas pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Ada foto Prabowo dan Gibran pada karangan bunga ukuran besar itu.
Namun, BEM FISIP Unair memberikan keterangan 'Selamat atas dilantiknya Jenderal bengis pelanggar HAM dan Profesor IPK 2,3 sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang lahir dari rahim haram konstitusi'.
Tertulis pula di bawah foto Prabowo, Jenderal TNI Prabowo Subianto Djojohadikusumo (Ketua Tim Mawar) dan Gibran Rakabuming Raka, B.SC (Admin Fufufafa).
Setelah ramai pembekuan BEM FISIP Unair, sosok Bagong Suyanto jadi sorotan. Dikutip dari PDDIKTI Kemendikbud, Bagong Suyanto merupakan dosen tetap di Unair. Dia tercatat sebagai dosen Sosiologi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Bagong Suyanto menempuh pendidikan sarjana, magister, hingga doktoral di Unair. Pria ini berhasil mendapatkan predikat Guru Besar ke-461 di Unair.
Dikutip dari situs resmi Unair, Bagong Suyanto telah menulis dan mempublikasikan puluhan buku dan penelitian yang membahas mengenai isu-isu sosial, masalah kemiskinan dan pembangunan, serta masalah hak-hak anak.
Selain itu, Bagong Suyanto juga terlibat dalam berbagai program pemerintah untuk menangani isu sosial terkini. Dia pernah bekerja sebagai konsultan UNICEF (United Nations Children's Fund) untuk program penanganan anak-anak rawan (Children in Need of Special Protection).
Dia juga tercatat pernah menjadi Wakil Ketua Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Koordinator Bidang Kemasyarakatan Dewan Pakar Provinsi Jawa Timur, dan konsultan berbagai lembaga sosial lainnya, seperti Lembaga Perlindungan Anak Jawa Timur dan Wahana Visi.
Di Unair, Bagong Suyanto dikenal sebagai dosen yang ramah dan akrab dengan mahasiswa. Dia sering diundang pada acara-acara diskusi maupun seminar yang diselenggarakan di berbagai daerah di Indonesia maupun mancanegara.