Kepala BNN ajak TNI bunuh bandar narkoba, yakin diampuni Allah SWT
Budi menyatakan harus menggunakan cara gila buat memerangi narkoba.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Budi Waseso, menganggap memerangi peredaran dan jaringan narkoba tidak bisa menggunakan cara lama. Dia pun mengajak TNI menghabisi bandar narkoba, dengan alasan bakal diampuni Allah S.W.T.
"TNI memang tidak boleh menindak, tapi punya kekuatan dan pengalaman. Nanti kami kasih info, pasti A1, TNI jangan banyak cakap, senjata langsung bicara. Kalau bunuh bandar, pasti Allah mengampuni," kata Budi dalam dialog interaktif bersama ribuan pelajar, mahasiswa, dan pejabat pemerintah di Palembang, Selasa (29/3).
Budi mengajak seluruh instansi pemerintah, terlebih bagi TNI, terlibat langsung dalam pemberantasan jaringan narkoba. Pihaknya siap menyampaikan informasi kepada TNI tentang adanya bandar atau jaringan narkoba yang sulit ditembus petugas BNN atau Polri.
"Perang narkoba sama dengan perang modern. Pelakunya tidak butuh pasukan dan senjata seperti tentara, tapi akibatnya luar biasa," ujar Budi.
Menurut dia, BNN di bawah kepemimpinannya tidak ingin mentolerir siapapun terlibat narkoba. Apalagi, lanjut dia, Indonesia menjadi pangsa terbesar narkoba di ASEAN. Tahun lalu, ujar dia, BNN bersama Polri menggagalkan peredaran enam ton sabu, dari jumlah 30 ton. Semuanya berasal dari negara lain melalui banyak cara.
"Saya ini disebut orang gila. Presiden juga minta saya lebih gila lagi. Karena saya orang gila, bebas berbuat, pasal 44 kan tidak bisa pidanakan orang gila. Jadi, narkoba benar-benar ditindak," ucap Budi.
Baca juga:
Kepala BNN sebut ada SMP di Medan mayoritas siswanya pemadat
Kepala BNN ingin peradilan pelaku narkoba disamakan dengan koruptor
BNN desak dokter diduga rekayasa tes kesehatan Bupati Ovi diusut
BNN ngeluh banyak BNK di bawah bupati, kerahasiaan tak terjamin
Kepala BNN: Kebakaran Rutan Bengkulu, napi bakar barang bukti sabu
Sebelum paripurna, Ganjar dan DPRD Jateng dites urine
-
Mengapa Budi Waseso berpendapat Pramuka penting? Pasalnya, kata dia, kegiatan Pramuka sudah ada dari zaman kemerdekaan Indonesia. "Kalau kita bicara Pramuka jangan hanya sekarang. Artinya, itu harus berawal dari sejarah. Dari zaman kemerdekaan, sebelum kemerdakaan Pramuka itu sudah aktif dan sudah ada. Dulu namanya pandu-pandu disatukan jadi Pramuka.
-
Bagaimana menurut Budi Waseso, Pramuka seharusnya diterapkan? "Oleh sebab itu, mungkin kemarin Permen (Permendikbud) itu menurut saya harus dicabut. Karena kalau kita memulai dari itu ya kita harus scr keseluruhannya harus ada izin keppres-nya enggak. Artinya, tidak serta merta hanya melalui keputusan menteri," jelasnya.
-
Apa permintaan utama Budi Waseso kepada Menteri Nadiem? Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka, Budi Waseso meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mencabut aturan yang yang mencabut Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah.
-
Siapa Lettu Soejitno? Lettu R.M. Soejitno Koesoemobroto lahir di Tuban pada 4 November 1925. Ia merupakan putra R. M. A. A. Koesoemobroto, bupati Tuban ke-37. Semasa hidupnya, ia mengalami tiga zaman yaitu zaman penjajahan Belanda, Jepang, dan Kemerdekaan RI.
-
Kenapa NISN penting? Nomor tersebut menjadi pembeda antara satu siswa dengan siswa lainnya di seluruh sekolah Indonesia maupun Sekolah Indonesia di Luar Negeri.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.