Kepala BNN: Ekstasi disebut vitamin, dipakai zikir sampai pagi
Para bandar sudah semakin masif manuver ke berbagai lini untuk menjual narkoba. Peredaran narkoba juga sudah masuk ke pesantren. Minimnya informasi membuat santri mengira barang haram itu adalah vitamin.
Para bandar sudah semakin masif manuver ke berbagai lini untuk menjual narkoba. Peredaran narkoba juga sudah masuk ke pesantren. Minimnya informasi membuat santri mengira barang haram itu adalah vitamin.
"Jadi ini salah kita semua. Saya merasa bertanggung jawab dan berdosa itu," kata Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso saat diskusi di kantor Staf Presiden Jakarta, Rabu (27/10).
Lebih parahnya lagi, kata Waseso, sebelum menjalankan aktivitas spiritual dikonsumsi yang namanya ekstasi. "Ekstasi dibilang obat kuat, bisa mempengaruhi kalau kita mau zikir. Mana ngerti kalau itu ekstasi," ungkapnya.
Dia juga mengingat ada santri menawarkan pada gurunya. "Bahkan muridnya menyampaikan ke kiainya. Pak kiai, ini ada vitamin kalau kita mau zikir sampai pagi. Celakanya kiai pakai karena enggak tahu juga. Jadi sampai pagi," jelasnya.
Selain itu, kata Waseso, tidak ada satu instansi pun yang menyatakan bersih dari narkoba. TNI sebagai pilar terdepan atau benteng terakhir negara ini juga sudah tersusupi dan terkontaminasi narkoba.
"Untungnya Panglima TNI mengambil langkah-langkah sehingga mudah-mudahan ini menjadi contoh bagi yang lain agar aparat hukum tidak lagi terkontaminasi," tuturnya.
Lebih miris lagi, jaringan narkotika yang sudah regenerasi pasar menyasar pelajar. "Sekarang korbannya anak TK dan SD. Kami sudah temukan kasus itu, dibiayai jaringan ini untuk regenerasi pangsa pasar," tandasnya.