Kepala BNPT Berharap Sisa DPO Teroris MIT Poso Bisa Dilumpuhkan
Kepala BNPT menyampaikan bahwa institusi yang dipimpinnya memiliki program kontraradikalisasi, yang mana di dalamnya ada kontranarasi dan kontraideologi, di samping melakukan kontranarasi, maka perlu melakukan edukasi kepada masyarakat.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Boy Rafli Amar berharap TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Operasi Madago Raya dapat melumpuhkan enam orang anggota kelompok jaringan terorisme Mujahidin Indonesia Timur yang tersisa dalam daftar pencarian orang (DPO).
"Kami berharap ke depan, tentunya Operasi Madago Raya berhasil melumpuhkan mereka semua. Itu adalah harapan kita,” ujar Boy Rafli dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (27/7).
-
Bagaimana cara BNPT membantu para penyintas terorisme agar tetap berdaya? Selain itu, BNPT juga sering mengadakan agenda gathering yang ditujukan untuk menumbuhkan semangat hidup dan mengembalikan kepercayaan diri bagi para korban terorisme agar tetap berdaya.
-
Dimana BNPT menemukan landasan hukum untuk memberikan kompensasi kepada korban terorisme? Ibnu menjelaskan, landasan pemerintah melakukan pembayaran kompensasi atau ganti rugi tertuang dalam PP No. 35 Tahun 2020 tentang pemberian kompensasi, restitusi, dan bantuan kepada saksi dan korban.
-
Mengapa Museum BNPT dibangun? Museum ini bertujuan untuk menceritakan perjalanan dan sejarah terorisme di Indonesia.
-
Apa yang diusulkan BNPT terkait tempat ibadah? Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengusulkan dilakukan pengawasan atau kontrol terhadap tempat-tempat ibadah yang ada di Indonesia.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebagai "leading sector" di bidang penanggulangan terorisme terus melakukan koordinasi dengan Satgas Mandago Raya untuk melihat dan mengetahui perkembangan informasi dalam operasi tersebut.
Terkait ini, Kepala BNPT Boy Rafli Amar dan jajaran melakukan kunjungan ke Markas Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) di Palu untuk melakukan koordinasi penanggulangan terorisme pada Senin (26/7).
Dalam kesempatan ini, Kepala BNPT mengapresiasi atas apa yang telah dicapai (Satgas Madago Raya) dalam beberapa minggu terakhir yang berhasil melumpuhkan 3 dari 9 anggota MIT Poso yang tersisa dari daftar DPO.
Kepala BNPT menyebutkan bahwa pihaknya memiliki program deradikalisasi dan kontraradikalisasi yang bertahun-tahun sudah dijalankan, di mana BNPT memiliki mitra deradikalisasi di beberapa tempat, seperti Poso dan Tentena yang akan di-"maintenance" terus ke depan.
"Karena program deradikalisasi ini program yang berkelanjutan, terutama kepada mantan napiter yang proses reintegrasi sosialnya umumnya kita bantu. Jadi cukup banyak aktivitas yang sudah berjalan dan masih berjalan sampai hari ini," terang mantan Kadiv Humas Polri itu.
Selain napiter, ia mengatakan bahwa para korban aksi terorisme terus dilakukan pendampingan secara psikososial, karena korban harus diberikan perawatan dan pelayanan yang baik oleh negara, begitu pula di sisi pelakunya harus dilakukan upaya-upaya (penegakan hukum) yang maksimal.
"Tidak hanya dari sisi penghukuman saja, tetapi bagaimana proses mengubah karakter yang tadinya setuju dengan kekerasan-kekerasan menjadi lebih memiliki pemikiran yang nonradikal, rasional, dan moderat," ungkap mantan Kapolda Papua ini.
Kepala BNPT menyampaikan bahwa institusi yang dipimpinnya memiliki program kontraradikalisasi, yang mana di dalamnya ada kontranarasi dan kontraideologi, di samping melakukan kontranarasi, maka perlu melakukan edukasi kepada masyarakat.
"Oleh karena itu, negara bersama masyarakat harus terus membangun kewaspadaan dalam masyarakat. Dengan kewaspadaan yang dimiliki aparat dan masyarakat, diyakini tawaran-tawaran yang disampaikan kelompok jaringan teroris itu dapat dieliminasi," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolda Sulteng Irjen Pol Abdul Rakhman Baso mengapresiasi kunjungan Kepala BNPT dan jajaran.
Menurut dia, kehadiran rombongan BNPT memberikan motivasi dan semangat bagi jajaran TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Madago Raya untuk lebih maksimal dalam menuntaskan masalah terorisme di Poso khususnya, dan kondisi keamanan di Sulteng.
"Kita ketahui bersama bahwa saat ini kelompok teroris DPO itu tinggal 6 orang, tetapi tentunya, walaupun misalnya bisa kita tangani, tetapi permasalahan ini belum selesai. Karena permasalahan di atas bukan hanya kejahatan terorisme, tetapi terkait dengan masalah paham-paham radikalisme dan tentu saja masih banyak simpatisan," ujar Abdul Rakhman Baso.
Baca juga:
Identifikasi 3 Jenazah Anggota MIT, Polisi Ambil 6 Sampel DNA Keluarga
Polisi: Bom Lontong Milik Teroris Poso Radius Ledakan Capai 50 Meter
Densus 88 Disiagakan Antisipasi 6 DPO Teroris Poso Masuk ke Sultra
Persempit Gerak 6 Sisa Anggota MIT, Satgas Madago Raya Sisir Wilayah Selatan Poso
Polri Ambil Sampel DNA & Sidik Jari Terduga Teroris Kelompok MIT Poso