Kepala BNPT Bicara Bahaya Penyebaran Radikalisme di Markas Marinir
Korps Marinir TNI-AL berperan penting dalam membantu tugas Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di bidang pencegahan. Peran ini efektif dalam mencegah penyebaran paham radikal agar tidak tumbuh di masyarakat.
Korps Marinir TNI-AL berperan penting dalam membantu tugas Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di bidang pencegahan. Peran ini efektif dalam mencegah penyebaran paham radikal agar tidak tumbuh di masyarakat.
"Luar biasa (peranan Marinir di BNPT) di bidang pencegahan itu. Kita lihat banyak sekali teman-teman dari Marinir yang ikut bersama kami memberikan formulasi-formulasi bagus dalam rangka memberikan treatment-treatment pada masalah masalah radikalisme yang ada di masyarakat," kata Kepala BNPT, Komjen Suhardi Alius.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Mengapa Museum BNPT dibangun? Museum ini bertujuan untuk menceritakan perjalanan dan sejarah terorisme di Indonesia.
-
Siapa yang mengatakan bahwa BNPT berperan dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045? Atas pencapaian BNPT itu, pendiri ESQ Leadership Center Ary Ginanjar Agustian menyebut BNPT berperan dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
-
Apa tujuan dibangunnya Museum BNPT? Nantinya, museum yang terletak di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat ini bertujuan untuk menceritakan perjalanan dan sejarah terorisme di Indonesia.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Apa yang diusulkan BNPT terkait tempat ibadah? Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengusulkan dilakukan pengawasan atau kontrol terhadap tempat-tempat ibadah yang ada di Indonesia.
Hal tersebut dikatakan Suhardi usai memberi pembekalan tentang 'Bahaya Penyebaran Paham Radikal Terorisme dan Upaya Pencegahanya' di hadapan sekitar 500 prajurit Korps Marinir wilayah Jakarta di Gedung Graha Marinir, kompleks Markas Komando Korps Marinir, Kwitang, Jakarta, Kamis (14/3)
Menurutnya, selama ini Korps Marinir juga sudah menjadi bagian dari BNPT. Untuk itulah Suhardi mengaku diundang oleh Komandan Korps Marinir (Dankormar), Mayjen TNI (Mar) Suhartono untuk memberikan gambaran tentang pemetaan masalah terorisme di Indonesia.
"Untuk itu kita memberikan pemahaman yang utuh kepada seluruh jajarannya, sehingga bisa melihat apa yang terjadi di tengah-tengah kita dan bagaimana kita mencoba untuk mengurai benang kusut itu, lalu mencari treatment yang pas dan juga mewaspadai penyebaran-penyebaran pemikiran radikalisme," ujar mantan Kabareskrim Polri ini.
Untuk itu alumni Akpol tahun 1985 ini meminta kepada para prajurit Korps Marinir untuk setiap saat dan jangan pernah underestimate terhadap semua penyebaran paham radikal terorisme yang ada di tengah-tengah masyarakat.
"Kenapa? Dunia sudah tanpa batas. Siapapun bisa terpapar dengan paham radikalisme itu. Oleh sebab itu kita sebagai satuan-satuan khusus yang disiapkan, kita harus bersatu padu, berintegrasi untuk menjaga bangsa ini agar tetap eksis di tengah-tengah globalisasi yang mendunia ini," kata mantan Wakapolda Metro Jaya ini mengakhiri.
Sebelum memberikan pembekalan kepada para prajurt Korpa Marinir, Kepala BNPT beserta jajaranya oleh Dankromar dan Kepala Staf Korps Marinir (Kaskormar), Brigjen TNI (Mar) Widodo Dwi Purwanto mengunjungi Museum Mini Korpas Marinir yang ada di dalam Mako Korps Marinir.
Dankormar, Mayjen TNI (Mar) Suhartono menjelaskan mengundang Kepala BNPT sebagai upaya agar prajurit Korps Marinir untuk mengetahui dan memahami secara utuh mengenai bahaya radikalisme dan terorisme di Indonesia.
"Tentunya ini upaya kita untuk memberikan sosialisasi kepada para perwira Marinir khususnya sehingga pemahaman tentang radikalisme dan terorisme itu lebih menyeluruh. Sehingga akar permasalahan terorisme dari yang disampaikan oleh Kepala BNPT itu tadi bisa kita pahami secara utuh tidak sepotong-sepotong," katanya.
Mantan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) ini mengatakan, bahwa pembekalan dari Kepala BNPT ini penting bagi prajurit Marinir. Untuk itu dirinya meminta kepada prajurit Marinir yang hadir dalam pembekalan tersebut bisa mencermati masalah terorisme ini.
"Kita paham dan kita tahu bahwa selama ini terorisme masih ada di tengah-tengah kita dan di tengah-tengah masyarakat. Bahkan sampai kemarin masih ada kejadian terakhir yang ada di Sibolga," kata mantan Komandan Pangkalan Utama (Danlantamal) XI/Merauke ini.
Alumni AAL tahun 1988 juga meminta kepada Kepala BNPT nantinya juga bisa memberikan pembekalan serupa kepada prajurit Marinir yang ada di wilayah Surabaya
"Pada kesempatan ini langkah pertama baru untuk anggota prajurit Marinir yang ada di wilayah Jakarta. Untuk selanjutnya berkenan nanti bapak Kepala BNPT untuk memberikan pembekalan serupa bagi prajurit Marinir yang ada di wilayah Surabaya," tandasnya.
Mantan Komandan Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) TNI-AL ini juga berharap ke depannya sinergitas yang telah dibangun selama ini antara Korps Marinir dengan BNPT ini bisa terus berlanjut dan berkesinambungan.
"Tentunya akan kami tentukan mekanisme yang ada. Dan kemudian setiap ada mungkin permintaan dari BNPT dan sekarang pun sudah ada kita akan ditindaklanjuti," tutupnya.
(mdk/did)