Kepala BNPT sebut mahasiswa baru rentan terpapar paham radikalisme
Menurut mantan Kabareskrim Polri ini, dengan masuknya mahasiswa baru ke suatu universitas negeri maupun swasta, dimulai pulalah usaha perektrutan oleh-oleh kaum radikal teroris.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Polisi Suhardi Alius mengatakan mahasiswa baru rentan terpapar radikalisme.
"Mahasiswa baru sangat rentan dengan penyebaran paham negatif ini," kata Kepala BNPT saat memberikan kuliah umum di hadapan lebih dari 1.700 mahasiswa baru Institut Teknologi Nasional, Bandung, Minggu (26/8).
-
Bagaimana cara BNPT membantu para penyintas terorisme agar tetap berdaya? Selain itu, BNPT juga sering mengadakan agenda gathering yang ditujukan untuk menumbuhkan semangat hidup dan mengembalikan kepercayaan diri bagi para korban terorisme agar tetap berdaya.
-
Bagaimana peran Ditjen Polpum Kemendagri dalam menangani radikalisme dan terorisme? Ketua Tim Kerjasama Intelijen Timotius dalam laporannya mengatakan, Ditjen Polpum terus berperan aktif mendukung upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
-
Kenapa Ditjen Polpum Kemendagri menggelar FGD tentang penanganan radikalisme dan terorisme? Direktorat Jenderal (Ditjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka Fasilitasi Penanganan Radikalisme dan Terorisme di Aula Cendrawasih, Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Jawa Tengah, Rabu (23/8).
-
Apa tujuan dari FGD tentang penanganan radikalisme dan terorisme yang diselenggarakan Ditjen Polpum Kemendagri? Lebih lanjut, Handoko berharap, FGD Penanganan Radikalisme dan Terorisme ini dapat memberikan wawasan dan pemahaman dalam upaya penanganan penyebaran paham radikalisme dan terorisme. Dengan demikian, nantinya dapat terbangun stabilitas sosial politik dan keamanan dalam menjaga keutuhan bangsa Indonesia.
-
Siapa saja yang terlibat dalam FGD tentang penanganan radikalisme dan terorisme yang diselenggarakan Ditjen Polpum Kemendagri? FGD melibatkan sejumlah narasumber dari berbagai instansi terkait. Mereka di antaranya Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah, Binda Jawa Tengah, Satuan Tugas Wilayah Densus 88, serta Sekretaris Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
Menurut mantan Kabareskrim Polri ini, dengan masuknya mahasiswa baru ke suatu universitas negeri maupun swasta, dimulai pulalah usaha perektrutan oleh-oleh kaum radikal teroris.
Menurut dia, penyebaran paham negatif radikalisme di wilayah kampus sudah sangat memprihatinkan. Bahkan, banyak dosen yang juga terpapar radikalisme sehingga ketika mereka menjadi mentor, malah membawa anak didiknya ke paham negatif tersebut.
"Hati-hati dalam memilih mentor, hati-hati dengan dosen. Kalau kalian merasa sudah ada yang terlihat, laporkan karena bukan cuma kalian yang terpapar, dosen juga terpapar, bahkan guru besar juga terpapar," katanya dikutip dari siaran pers.
Suhardi menegaskan universitas melalui rektor bertanggung jawab terhadap apa saja yang terjadi di lingkungan kampus. Jika terjadi hal yang tidak diinginkan, dalam hal ini menyebarnya radikalisme dan terorisme, rektor patut disalahkan.
"Saya sudah bilang sama Menristekdikti, peran rektor itu sangat besar, apa yang terjadi di kampus itu tanggung jawab rektor. Kalau tidak mampu mengelola kampusnya, saya minta rektornya diganti," ujarnya.
Suhardi menjelaskan bahwa banyak permintaan kepada BNPT untuk mengisi kuliah umum di berbagai universitas terkait dengan resonansi kebangsaan serta radikalisme dan terorisme. Pihaknya berupaya memenuhi semua permintaan tersebut.
"Karena penanaman benih-benih radikalisme dan perekrutan anggota itu juga saat penerimaan mahasiwa baru, saya berkepentingan. Para pejabat BNPT saya tugaskan habis untuk memberikan pencerahan," katanya pada kuliah umum yang dihadiri oleh Rektor Institut Teknologi Nasional Imam Aschuri itu.
Baca juga:
Kepala BNPT sebut mahasiswa baru rentan terpapar paham radikalisme
Sebelum dicopot, kepsek TK muridnya pawai bercadar sudah diperingatkan Mendikbud
Ketum PGI keluhkan pelanggaran HAM hingga radikalisme ke Jokowi
Depan mahasiswa, kepala BNPT beri tips hindari pengaruh paham radikal
Apresiasi pemecatan kepsek TK pawai bercadar, KPAI minta kegiatan sekolah dideteksi
Buntut pawai murid TK bercadar & bersenjata, kepala sekolah dicopot