Kepala UKP-PIP serahkan tiga nama calon deputi ke Seskab
Kepala UKP-PIP serahkan tiga nama calon deputi ke Seskab. Sekretaris Kabinet Pramono Anung menerima Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP), Yudi Latief. Dalam pertemuan itu, Yudi menyerahkan nama calon deputi, sekaligus menyampaikan rancangan kerja UKP-PIP kepada Pramono.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung menerima Kepala Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP), Yudi Latief. Dalam pertemuan itu, Yudi menyerahkan nama calon deputi, sekaligus menyampaikan rancangan kerja UKP-PIP kepada Pramono.
"Deputi ada tiga. Setiap deputi, akan dibantu sampai 15 orang. Akan ada staf khusus dan sebagainya. Organisasi detailnya sama Pak Yudi," kata Pramono di Kantor Sekretaris Kabinet, Jakarta, Jumat (9/6).
Pramono menjelaskan, ada sejumlah kegiatan awal yang akan dilakukan UKP-PIP. Di antaranya membumikan Pancasila, dan mengentaskan kesenjangan sosial. Program ini langsung melibatkan masyarakat dan tokoh agama, negarawan, dan pelaku dunia usaha.
"Dengan demikian persoalan kesenjangan itu bisa diatasi secara bersama-sama," ucap politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) ini.
Pramono menuturkan, Presiden Joko Widodo sudah meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy menjadikan Pancasila sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah. Mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
"Kenapa ini perlu dilakukan? Karena persoalan intoleransi, kebhinnekaan, ini mau tidak mau kita sadari masih ada di kehidupan kebangsaan kita," sambungnya.
Pramono berharap, UKP-PIP bisa bekerja optimal sehingga bisa membumikan Pancasila. Dia juga berharap, struktural dan persiapan program UKP-PIP bisa rampung sebelum Idul Fitri 1438 Hijriah.
"Sehingga tugas UKP ini adalah agar persoalan-persoalan yang menyangkut membumikan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari ini bisa segera terwujud. Seperti apa yang diharapkan Founding Father, digagas oleh Bung Karno berkaitan dengan Pancasila itu sendiri," tutupnya.