Kepedihan Nahadi, 24 anggota keluarga jadi korban terbakarnya gudang kembang api
Nahadi pasrah 24 anggota keluarga jadi korban terbakarnya gudang kembang api. Dari 24 anggota keluarganya, dua diantaranya adalah Surnah (14) dan Nurhayati (20). Surnah merupakan cucunya, sedangkan Nurhayati adalah keponakannya.
Keluarga korban ledakan gudang kembang api di Kosambi, kembali melapor ke posko Antemortem RS Polri, Jakarta Timur, Minggu dini hari. Nahadi datang sekitar pukul 00.15 Wib. Dia mengaku mencari saudaranya yang jadi korban kebakaran gudang tersebut. Dia menyebut, ada 24 anggota keluarganya yang bekerja di gudang itu.
Dari 24 anggota keluarganya, dua diantaranya adalah Surnah (14) dan Nurhayati (20). Surnah merupakan cucunya, sedangkan Nurhayati adalah keponakannya. Dari dua jenazah itu, baru satu yang sudah diserahkan ke keluarga.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Kapan Kota Tua Jakarta dibangun? Kota ini hanya seluas 15 hektare dan memiliki tata kota pelabuhan tradisional Jawa. Kemudian di tahun 1619, VOC di bawah pimpinan Jan Pieterszoon Coen, Jayakarta pun dihancurkan. Setahun kemudian, kota baru bernama Batavia dibangun oleh VOC untuk menghormati Batavieren, yaitu leluhur bangsa Belanda.
-
Kapan Kota Tua Jakarta didirikan? Sejarah Kota Tua Jakarta berawal pada 1526, ketika Fatahillah, seorang komandan dari Kesultanan Demak, menyerang Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan milik dari Kerajaan Pajajaran.
-
Kapan pajak untuk gerobak bertenaga hewan mulai berlaku di Jakarta? Menurut Soediro, ini merupakan ketetapan pajak sejak 1953 dan baru akan mulai berlaku di bulan Januari 1955.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
"Keponakan, family, semua ada 24 orang. Iya (kerja di gudang itu semua). Saya sudah enggak bisa ngomong apa-apa deh kemarin. Yang pulang baru satu cucu (Surnah) meninggal, kemarin sudah dibawa. Keluarga tadi ada juga yang meninggal di RSUD Tangerang, keponakan saya juga," kata Nahadi kepada merdeka.com di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Dengan raut wajah pasrah, Narhadi duduk termenung di posko Antemortem RS Polri. Sebab, dia tak membawa semua dokumen yang dibutuhkan untuk proses autopsi anggota keluarganya. Sedangkan jarak dari rumahnya hingga ke RS Polri cukup jauh.
"Tadi ditanyakan ada enggak bekas giginya pak, rambutnya atau bekas sikat giginya? Rambut itu kalau sudah terbakar bisa juga, kalau ada saya ambil dulu. Suruh melengkapi biar enggak mondar mandir, karena jarak ini lumayan jauh dari Kosambi," ucapnya.
Nahadi sempat menceritakan soal gudang yang menjadi tempat keluarganya mengais rezeki. Hampir sebagian anggota keluarganya baru bekerja sekitar dua minggu. Upahnya pun sejumlah Rp 45.000 perhari. Sepengetahuannya, gudang tersebut awalnya merupakan gudang plastik bukan kembang api. Keluarganya banyak bekerja di sana setelah menerima tawaran bisa bekerja dengan syarat mudah.
"Awalnya pabrik plastik izinnya. Saya kan tiap hari lewat situ. Pertama katanya diiming-imingin di sana tanpa surat (lamaran) bisa masuk. Pakai KTP," ucap Narhadi.
Baca juga:
Sudah 9 jenazah korban ledakan gudang di Kosambi teridentifikasi
Keluarga bisa kirim data korban kebakaran gudang Kosambi lewat WhatsApp
Dari 48 jenazah korban kebakaran di Kosambi, baru empat diserahkan ke keluarga
Insiden gudang petasan meledak, 50 orang melapor kehilangan keluarga
Petaka percikan api las renggut 48 nyawa di gudang Kembang Api