Keracunan ikan buntal, 4 warga Lumajang tewas 6 lewati masa kritis
"Saat ini yang masih dirawat ada enam orang, Insya Allah besok semua sudah bisa pulang,".
Sebanyak enam korban warga Desa Purorejo dan Desa Tempurejo, Kecamatan Tempursari, Lumajang mengalami keracunan akibat menyantap ikan buntal yang dirawat RSU Dr. Haryoto Lumajang kini kondisinya sudah mulai membaik yang sebelumnya mengalami mual dan muntah-muntah.
"Saat ini yang masih dirawat ada enam orang, Insya Allah besok semua sudah bisa pulang," kata perawat RSU Dr. Haryoto Lumajang, Umi Sukowati saat dihubungi merdeka.com, Senin (9/5).
Lanjut Umi menuturkan, para pasien itu di tempatkan di ruang khusus penyakit dalam dan dalam kondisi berangsur membaik. "Sekarang pasien di ruang penyakit dalam. Semua dalam kondisi baik," terangnya.
Lebih jauh Umi memaparkan, saat pertama kali datang di rumah sakit para korban keracunan ikan buntal mengalami gejala pusing dan mual-mual.
"Waktu datang ke sini, kondisi para pasien masih pusing, mual dan muntah-muntah," ujar Umi.
"Korban meninggal empat orang, yang satu meninggal di rumah sakit, korban lainnya meninggal di rumah masing-masing," terang Umi.
Sumber yang berhasil dihimpun, peristiwa itu bermula ketika delapan remaja memancing untuk mengisi liburan di Pantai Licin, Desa Lebak, Kecamatan Ampelgading, Malang, pada Jumat (6/5). Kedelapan adalah warga Desa Purorejo dan Desa Tempurejo, Kecamatan Tempursari. Saat memancing mereka mendapat ikan buntal seberat 8 kilogram.
Mereka rupanya tidak tahu ikan buntal itu tergolong beracun, sehingga dibawa pulang. Sesampainya di rumah, ikan buntal itu dimasak dan disantap bersama. Jumat sore, 6 Mei 2016, mereka muntah-muntah, dan satu di antaranya meninggal. Sabtu pagi, 7 Mei 2016, dilaporkan dua lain ikut meninggal. Korban meninggal bertambah satu pada Sabtu siang.
Total korban meninggal keracunan ikan Buntal menjadi 4 orang, setelah sebelumnya tiga orang meninggal pada malam harinya. Sisanya masih dirawat di Rumah Sakit Umum Dr. Haryoto Lumajang.