Kerap terjadi curanmor, warga Ambon mengeluh polisi abaikan laporan
Warga sampai harus menelusuri sendiri keberadaan sepeda motor mereka yang dicuri.
Sejumlah warga di Kota Ambon, Maluku, mengeluhkan maraknya aksi pencurian sepeda motor saat diparkir di halaman rumah maupun kampus. Mereka juga merasa laporan pencurian dibuat di kantor polisi diabaikan, dan terpaksa menelusuri sendiri keberadaan sepeda motor itu.
Seperti dialami Yeni Rugebregt. Dia mengeluh sudah dua kali kehilangan sepeda motor. Bahkan di awal, dia mesti mencari sendiri kuda besi digondol maling itu.
"Tahun lalu aksi serupa juga terjadi di rumah saya dan sempat membuat laporan polisi, tetapi tidak ditanggapi. Sehingga kami harus mencarinya sendiri selama sebulan, baru sepeda motornya ditemukan, tetapi pelaku tidak diketahui," kata warga kelurahan Karang Panjang, Ambon, itu seperti dilansir dari Antara, Senin (5/10).
Yeni mengatakan, hari ini sepeda motornya bernomor polisi DE 3955 hilang lagi saat diparkir di depan teras rumah.
Aksi curanmor dilakukan pihak tidak dikenal di kawasan itu sudah berulang kali terjadi. Sepeda motor dicuri sampai saat ini pun tidak pernah ditemukan.
Warga lain yang mengaku kehilangan sepeda motor adalah Semy Souhoka. Kuda besi miliknya raib saat sedang diparkir di depan salah satu gedung fakultas Universitas Pattimura (Unpatti), Ambon. Saat itu, Semy sedang kuliah.
Nasib serupa juga dialami Aswin Hamid, seorang mahasiswa pada salah satu perguruan tinggi di Ambon, berdomisili di Negeri Batu Merah, Kecamatan Sirimau (Kota Ambon).
"Sepeda motor saya dikirim orang tua dari Namlea, Kabupaten Buru dengan Kapal motor penyeberangan (KMP) Wayangan, tetapi saat dijemput di pelabuhan Galala Ambon, ternyata barangnya sudah hilang," kata Aswin.
Aswin melaporkan kejadian ini ke Polres Ambon dan Pulau-Pulau Lease supaya diusut. Sayang pihak kepolisian setempat belum dapat dimintai keterangan hingga berita ini diturunkan.