Kesaksian 5 polisi saat ledakan bom di Kampung Melayu, lihat tangan terputus
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) menggelar sidang lanjutan dalang kasus bom Thamrin dan Kampung Melayu Aman Abdurrahman alias Oman Rochman alias Abu Sulaiman bin Ade Sudarma. Sidang dipimpin oleh majelis hakim Akhmad Jaini yang beragendakan mendengarkan keterangan lima saksi yang disodorkan JPU.
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) menggelar sidang lanjutan dalang kasus bom Thamrin dan Kampung Melayu Aman Abdurrahman alias Oman Rochman alias Abu Sulaiman bin Ade Sudarma. Sidang dipimpin oleh majelis hakim Akhmad Jaini yang beragendakan mendengarkan keterangan lima saksi yang disodorkan Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Kelima saski merupakan polisi dari anggota Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya. Mereka mengungkapkan kejadian kasus bom kampung melayu pada 24 mei 2017 lalu.
-
Kapan Bumi terbentuk? Dengan mengukur usia bebatuan di bulan, dan meteorit yang ditemukan di Bumi, para ilmuwan memperkirakan Bumi terkonsolidasi 4,54 miliar tahun lalu.
-
Di mana tempat terdingin di Bumi berada? Tempat Terdingin di Muka Bumi Secara umum, suhu rata-rata Bumi bervariasi mulai dari minus 25 derajat Celcius sampai 45 derajat Celcius. Sebagai perbandingan, suhu di siang hari di Merkurius bisa mencapai 430 derajat Celcius, sedangkan pada malam hari merosot menjadi minus 180 derajat Celcius. Suhu di tempat ini bisa mencapai minus 98 derajat Celcius.
-
Apa yang terjadi pada bidan desa itu? Sebelumnya kondisi Safriani sempat melemah, karena penyakit kelumpuhan secara tiba-tiba. Ia pun hanya bisa terbaring lemah dan tidak mampu menjalankan tugas seperti biasa.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
Kesaksian pertama dibeberkan oleh Bripda M Ersyad Alfart. Kala itu dia bertugas dengan lima temannya yang mengamankan giat pawai obor pada 24 Mei jelang bulan Ramadan.
"Kami ditempatkan di Terminal Kampung Melayu lagi menunggu pawai obor. Lalu sekitar jam 08.50 WIB ada ledakan. Saya ada di terminal Kampung Melayu. Waktu suara ledakan kami mendatangi lokasi langsung. Besar ledakannya ada dua kali.
Cukup jauh jaraknya dengan saya," ucap Ersyad di saat memberikan keterangan di ruang sidang, Jumat (2/3).
Setelahnya, dirinya menghampiri ledakan dan melihat Bripda Taufan, Gilang dan Ridho sudah terkapar tak sadarkan diri. "Mereka sudah diam saja. Itu bom ledakan pertama. Selanjutnya saya dengar ledakan kedua di sekitar itu juga, di tempat terbuka. Saya juga turut membantu. Saya lihat luka-lukanya berdarah, ada yang terputus tangannya juga," ucapnya.
Kemudian, Bripda M Noviansyah yang berada di lokasi kampung Melayu, juga melihat hal serupa yakni potongan tangan. Dia tak merinci potongan tangan yang dimaksud. "Saya melihat waktu evakuasi ada potongan tangan. Saya kena serpihan," ujarnya.
Hakim Akhmad pun meminta keterangan ke Bripda Purwoko yang saat itu berada di dalam angkot sekitaran Kampung Melayu bersama Bripda Malin dan M Rizki yang juga memberikan keterangan di persidangan ini. Ketiganya menunggu pawai obor lewat dan mendengar dentuman keras.
"Angkotnya lagi ngetem. Nah pada saat baru duduk kami menunggu pawai obor lewat. Terdengar ledakan saya menghindari saya kembali ada lihat korban sipil. Saya melihat teman saya. Kami berdekatan, ledakan ada dua kali," ucap Purwoko.
Sekitar 25 menit sebelum kejadian Purwoko sempat bercengkrama bersama almarhum Bripda Ridho, Taufan dan Gilang di sepeda motor sekitar lokasi dekat ledakan. Juga diikuti Bripda Yogi yang menjadi korban, namun berhasil selamat.
"Yogi waktu itu bercucuran darah dan badan. Nah Ridho tergeletak tengkurap, Taufan sama tapi tergeletaknya telentang kami angkat bareng bareng. Saya lihat perempuan luka-luka di tangan," ucapnya.
"Teman yang selamat hanya Yogi. Yogi terakhir ketemu seminggu yang lalu, mata sebelah kanan penglihatan kurang jelas. Waktu dirawat katanya banyak serpihan kecil," ujarnya.
Lebih lanjut ada Bripda Rizky. Usai asap buyar dia melihat para korban terkapar dan bergegas membopong. Akibat ledakan ini, Rizky mengalami gangguan pendengaran selama seminggu.
"Saya mengalami pendengaran seminggu lebih enggak dengar. Saya sampai pakai obat tetes habis. Kata dokter hanya trauma di telinga untuk dentuman di telinga saja. korban bom pertama tiga meninggal dua luka luka," terang Rizki.
Sementara, untuk Bripda Malin dirinya hanya menunggu almarhum Bripda Taufan, Gilang dan Ridho yang ingin menuju angkutan umum. "Menunggu Taufan, Gilang, dan Ridho," tandasnya.
Usai pemaparan kelima saksi, Hakim Akhmad langsung bertanya kepada terdakwa tentang kronologi tersebut. Oman singkat menjawab dan mengaku tidak mengetahui ledakan itu. "Tidak tahu menahu," ucap Oman.
Sidang pun ditutup dan dilanjutkan pekan depan Selasa (6/3) dengan agenda pemaparan saksi berikutnya dari JPU.
"Hari selasa pagi jam 9.30," tutup hakim disusul mengetok palu.
Baca juga:
Sidang teroris Aman Abdurrahman, JPU hadirkan saksi 5 polisi
Begini peran Aman Abdurrahman alias Oman di peristiwa bom Thamrin
Peringatan dua tahun serangan bom Thamrin
Dipindah ke Lapas Mojokerto, napi terorisme minta HP & rice cooker
Mirisnya nasib polisi korban bom Sarinah diabaikan pemerintah