Kesaksian Kuat Lihat Kondisi Putri Candrawathi usai Pelecehan di Rumah Magelang
Kuat melihat Putri Candrawathi sudah tergeletak di lantai depan kamar mandi.
Terdakwa kasus pembunuhan berencana Kuat Ma'ruf mengungkap kondisi Putri Candrawathi ketika diduga mendapatkan pelecehan seksual oleh Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah Magelang, Jawa Tengah. Kuat melihat majikannya tersebut sudah tergeletak di lantai depan kamar mandi.
Keterangan itu disampaikan saat menjawab pertanyaan dari tim penasihat hukum Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi, Febri Diansyah.
-
Apa harapan Putri Candrawathi untuk TAS? Mama selalu berdoa agar mas Arka selalu bertumbuh menjadi anak yang sehat, panjang umur, bahagia selalu, diberikan yang terbaik sepanjang hidup Mas Arka dan kelak Mas Arka akan menjadi anak hebat yang tangguh dan membanggakan mama.
-
Siapa Brigadir Jenderal Sahirdjan? Bapak Itu Brigadir Jenderal Sahirdjan, Guru Besar Akademi Militer!
-
Kapan Candi Tribhuwana Tunggadewi dibangun? Berdasarkan angka tahun di batu Yoni candi ini dibangun pada zaman Majapahit saat Raja Hayam Wuruk memerintah.
-
Apa yang ditemukan di bawah Candi Tribhuwana Tunggadewi? Kemudian di bawah bata terbawah dari tembok kita temukan lapisan gunung api tipis 10 cm, kemungkinan di bawahnya ada lapisan lempung dan di dalamnya mengandung artefak-artefak seperti pecahan bata, gerabah, dan sebagainya. Itu menunjukan lapisan yang mengandung artefak itu adalah artefak budaya yang kemudian terkubur abu gunung api,
-
Mengapa Candi Tribhuwana Tunggadewi dibangun? Menurut arkeolog, candi tersebut dibangun untuk mendharmakan ibu Hayam Wuruk, Tribhuwana Tunggadewi.
-
Di mana Candi Tribhuwana Tunggadewi ditemukan? Arkeolog Temukan 'Akta' Kelahiran Raja Majapahit Hayam Wuruk, Terkubur di Bawah Tanah Para Arkeolog dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jatim melakukan ekskavasi tahap 5 Situs Bhre Kahuripan di Desa Klinterejo, Sooko, Mojokerto.
"Setelah saudara kan sempat kejar-kejaran ketika saudara melihat Putri di lantai 2, apa yang saudara lihat secara detail pada saat itu?" tanya Febri saat sidang di PN Jakarta Selatan, Selasa (14/12).
"Waktu itu kan saya dipanggil (ART) Susi ke atas, saya lihat ke atas, saya lihat ibu tergeletak depan kamar mandi," jawab Kuat
Sebelum itu, Kuat mengaku melihat Brigadir J turun dari tangga di rumah tersebut seperti tengah mengintip lantas dikejar. Namun, ketika dipanggil Susi, dia pun melihat kondisi Putri yang tergeletak dengan mata tertutup sambil menangis saat itu.
"Pada saat itu mata ibu terpejam atau tertutup?" cecar Febri.
"Tertutup tapi berurai air mata sambil nangis terisak gitu," jawab Kuat.
"Saudara saksi bisa menjelaskan situasi saat itu?" tegas Febri.
"Pada saat itu (meragakan kayak narik ingus) ibu matanya tertutup tapi keluar air mata, cuma diam aja," ucap Kuat.
"Apa yang saudara sampaikan ketika melihat kondisi Putri saat itu?" ucap Febri.
"Saya tidak menyampaikan apa-apa, saya cuma itu Yosua dari atas karena posisinya turun," ucap Kuat.
Kuat juga sempat berikan keterangan jika sempat melihat Brigadir J turun tangga dari lantai atas rumah secara mencurigakan. Hal itu sontak mengundang pertanyaan dari Kuat lalu menegurnya dengan menggedor kaca.
"Turun. naik turunnya ga jelas, posisi arah turun tapi sambil ngintip-ngintip gitu di tangga," kata Kuat.
"Turun itu di tengah tangga atau masih di atas ngintip lagi?" tanya JPU.
"Tangga kurang beberapa langkah," ujar Kuat.
"Ngintip-ngintip dulu baru turun?" tanya JPU kembali.
"Begini begini (nengok kanan kiri melihat), kebawah," kata Kuat.
"Ngintip ke bawah? setelah itu Yosua?" tanya JPU.
"Saya gedor. Kaca waktu itu," jawab Kuat.
Kemudian Kuat mengatakan bahwa maksud menggedor kaca teras atas saat itu dengan niat mengagetkan Brigadir J namun malah lari, tanpa mengetahui apa yang terjadi saat itu.
"Kaca teras saya gedor niat saya ngagetin malah lari," ucap Kuat.
Barulah ketika melihat Brigadir J lari akibat gedoran kaca, Kuat mendengar Susi asisten rumah tangga (ART) memanggil dirinya untuk ke atas dan melihat jika kondisi Putri Candrawathi sudah berantakan tergeletak di lantai.
"Pada saat kamu masuk kedalam kamar, pada saat masuk posisi terdakwa sudah tergeletak?" tanya JPU.
"Betul di lantai," ucap Kuat.
"Posisi tergeletak itu gimana? Tergeletak, rambutnya tuh gimana? Kelihatan nggak?" tanya JPU kembali memastikan.
"Ya kelihatan," ujar Kuat.
"Rapi atau acak-acakan?" timpal JPU.
"Acak-acakan," ungkap Kuat.
"Sudah pakai baju waktu itu?" tanya kembali JPU.
"Baju (sudah)," singkat Kuat
Selain kondisi Putri, Kuat juga menjelaskan jika kondisi kamar saat itu berantakan seperti sprei kasus yang sudah tersikap atau terbuka tidak rapi seperti sedia kala.
"Keadaan tempat tidur bagaimana?" tanya JPU.
"Pada saat itu berantakan," ucap Kuat.
"Berantakan seperti apa?" tanya kembali JPU.
"Ada seprei pada ketarik bantalnya tidak sesuai tempatnya," kata Kuat
"Oh seperti kalau orang tidur terbuka gitu?" timpal JPU.
"Betul," singkat Kuat membenarkan.
Sekedar informasi jika kehadiran Kuat Ma'ruf dalam sidang hari ini sebagai saksi mahkota untuk terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi atas perkara dugaan pembunuhan berencana Brigadir J. Mereka didakwa melanggar Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 ke (1) KUHP.
(mdk/ray)