Kesal keluarganya tewas dibunuh, warga OKI hancurkan rumah pelaku
Kejadian itu nyaris membuat bentrokan antar warga dua desa. Peristiwa itu bermula dari cekcok mulut antara korban, UW (17) dan pelaku saat menonton hiburan di pernikahan di Desa Mukti Sari, Selasa (1/5) dini hari. Mereka terlibat pertengkaran karena pelaku meminta uang.
Kesal karena keluarganya tewas dibunuh, ratusan warga Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, menghancurkan rumah pelaku FA (17) di Desa Mukti Sari, OKI. Kejadian itu nyaris membuat bentrokan antar warga dua desa.
Peristiwa itu bermula dari cekcok mulut antara korban, UW (17) warga Desa Lubuk Makmur, Kecamatan Lempuing Jaya, OKI, dan pelaku saat menonton hiburan di acara pernikahan di Desa Mukti Sari, Selasa (1/5) dini hari. Mereka terlibat pertengkaran karena pelaku meminta uang kepada korban.
-
Apa yang ditemukan di Bekasi? Warga Bekasi digegerkan temuan kerangka manusia di sebuah lahan kosong. Polisi pun melakukan penyelidikan.
-
Kapan kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Apa itu Ngarak Panganten di Bekasi? Ngarak Panganten sendiri merupakan salah satu prosesi dari keseluruhan rangkaian pernikahan adat di Bekasi.Biasanya warga setempat bebas menentukan akan memakai adat Sunda atau Betawi yang sama-sama kental di sana. Terpenting, prosesi Ngarak Panganten harus dimasukkan sebagai salah satu urutan rangkaian pernikahan di wilayah Bekasi.
-
Kenapa Ngarak Panganten dilakukan di Bekasi? Tradisi Ngarak Panganten sendiri memiliki maksud yang baik bagi kedua pengantin, yakni mengenalkan pernikahan mereka sehingga tidak timbul fitnah.Ini sekaligus untuk menjunjung budaya lokal Betawi yang kental dan agamis.
-
Dimana kerangka manusia ditemukan di Bekasi? Dia menjelaskan, kerangka manusia ditemukan di lahan Kosong Grand Wisata, Kampung Bulak Jambu, Tambun Selatan Kabupaten Bekasi pada pukul 17:00 WIB pada Rabu, 4 September 2024.
-
Kapan Benteng Van Der Wijk dibangun? Benteng Van Der Wijk didirikan pada tahun 1844-1848.
Tak ingin berlarut, korban memberikan uang Rp 100 ribu, namun pelaku justru minta ditambah. Cekcok mulut berakhir dengan perkelahian fisik. Pelaku menusuk korban dengan pisau hingga tewas di tempat.
Tak terima anggota keluarganya terbunuh, ratusan warga mendatangi pelaku namun tak ditemukan. Tersulut emosi, massa merusak rumah pelaku hingga hancur. Tak lama kemudian, pelaku FA menyerahkan diri ke tokoh adat dan akhirnya diserahkan ke kantor polisi.
Kejadian tersebut hampir saja membuat warga kedua desa bentrokan. Beruntung, satu SSK polisi dan satu SST personel Kodim 0402 OKI diturunkan ke lokasi.
Kapolres OKI AKBP Ade Hariyanto mengungkapkan, kasus pembunuhan sedang disidik anak buahnya untuk mengetahui motifnya. Kedua belah pihak sepakat menyerahkan kasus ini ke proses hukum yang berlaku.
"Informasinya korban dan pelaku cekcok saat menonton organ tunggal. Korban tewas ditusuk pelaku, dan keluarga korban merusak rumah pelaku," ungkap Ade, Rabu (2/5).
Dikatakannya, situasi di TKP sudah kondusif. Setelah sempat diturunkan seharian, anggota polisi dan TNI sudah ditarik dari dua desa tersebut.
"Alhamdulillah sudah aman, tapi tetap kita pantau. Kita fokuskan mengungkap kasus pembunuhan ini, ada lima saksi yang kita panggil," jelas dia.
Baca juga:
Warga Gandul dan Pangkalan Jati tawuran, satu orang kena bacok
Bupati Pesisir Selatan janji cari solusi atasi bentrok antar nelayan
Dua kelompok nelayan Kabupaten Pesisir Selatan bentrok gara-gara alat tangkap ikan
Awalnya lempar petasan, 2 kelompok pemuda di Ambon perang batu
Akan tertibkan hunian di Jl Kalasan Surabaya, petugas PT KAI bentrok dengan warga
Dua kelompok warga bertikai di Bekasi, 1 tewas