Kesal kerap diejek, 2 siswa SMP keroyok teman sepermainan
Satu pelaku langsung melampiaskan dendam kepada korban saat itu juga. Seorang lagi mengaku cuma ikut-ikutan.
Berdalih dendam karena selalu diejek, dua siswa SMP berinisial MS (14) dan MR (15), nekat mengeroyok teman sepermainannya, berinisial R (16). Korban dilarikan ke rumah sakit lantaran kepalanya bocor dan mengalami luka lebam di sekujur tubuhnya.
Pengeroyokan terjadi saat pelaku dan korban bertemu di sebuah wahana air OPI, Jakabaring, Palembang, Jumat (27/11) siang. Setelah mendapat laporan dari keluarga korban, kedua pelaku akhirnya diringkus, Senin (30/11).
Kepada petugas, pelaku MS tinggal di Pemulutan, Ogan Ilir, Sumsel, mengaku sudah lama ingin melampiaskan dendam pribadinya kepada korban. Namun, setelah bertengkar, keduanya tidak akur lagi dan memilih mencari teman baru.
Saat di lokasi, mereka tak sengaja bertemu. Korban bersama seorang rekannya sedang menikmati wahana air. Setelah sempat cekcok mulut, kedua pelaku menghajar korban. Sementara teman korban kabur karena takut ikut dikeroyok.
Tak puas, pelaku membenturkan kepala korban ke dinding kolam hingga bocor. Kedua pelaku lari meninggalkan korban yang berlumuran darah.
"Kesal pak, dulu sering diejek sama dia (korban). Waktu ketemu kemarin baru kesampaian, itu cuma buat kasih pelajaran saja. Dia itu sok hebat," kata pelaku MS di Mapolresta Palembang.
Sementara pelaku MR mengaku hanya ikut-ikutan saja. Sebelum kejadian, mereka bersama sebelas temannya sedang jalan-jalan di seputaran OPI. Namun, teman-teman yang lain memilih pulang lebih cepat sehingga tinggal mereka berdua.
"Saya cuma ikut-ikutan saja pak. Enggak enak teman sendiri berantem tidak ikut. Lagian kasihan juga (MS) dulu sering diejek," kata MR, warga Jalan Majapahit, Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang.
Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Maruly Pardede mengatakan, kedua pelaku masih menjalani pemeriksaan. Dari keterangan awal, kedua pelaku mengakui pengeroyokan itu dengan motif balas dendam.
"Masih kita proses. Pelakunya hanya dua orang itu yang masih berstatus pelajar SMP," kata Maruly.