Kesederhanaan Jamu Mentjos mampu bertahan sejak 1950
Kedai Jamu ini awalnya didirikan di Solo, Jawa Tengah pada pertengahan 1930-1940.
Sebagai minuman tradisional, jamu masih menjadi dipilih banyak kalang untuk meningkatkan stamina dan menjaga kesehatan. Jamu Bukti Mentjos menjadi bukti kuatnya nilai budaya minum jamu di tengah kehidupan masyarakat modern.
Saat duduk di kedai yang terletak di Jalan Salemba Tengah no. 48, kentalnya aroma rempah-rempah mengantarkan pengunjung ke masa lampau. Rak-rak berisi kaleng dengan label nama jenis ramuan berjajar apik, bersanding dengan lukisan perempuan menjual jamu gendong.
-
Di mana resep makanan tradisional Indonesia ini ditemukan? Melansir dari berbagai sumber, Selasa (5/9), simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Apa yang membuat makanan tradisional Indonesia begitu lezat? Tidak hanya budaya dan keindahan alamnya saja, Indonesia juga dikenal memiliki berbagai makanan tradisional yang begitu lezat. Apalagi Indonesia juga mempunyai berbagai macam rempah-rempah yang membuat setiap masakan menawaran cita rasa khas yang memukau lidah.
-
Kenapa makanan tradisional Jawa Timur populer? Dengan begitu, pengalaman Anda berkunjung ke berbagai kota di Jawa Timur akan lebih lengkap dan seru.
-
Di mana tradisi menjenguk orang sakit dengan amplop sumbangan ini dilakukan? Kebiasaan ini masih dijalankan oleh masyarakat di beberapa desa seperti Kadu, Lebaksiuh, Cintajaya, dan Cipicung, Kecamatan Jatigede.
-
Apa manfaat utama yang ditawarkan dari jamu tradisional Indonesia? Jamu tradisional Indonesia merupakan warisan budaya yang kaya akan manfaat kesehatan. Beragam jenis jamu dengan bahan-bahan alami yang digunakan memiliki khasiat yang berbeda-beda. Salah satu manfaat yang sering kali dicari dari konsumsi jamu adalah untuk mengatasi masalah kesehatan seperti asam urat, darah tinggi, dan kolesterol.
-
Kapan Ayam Kodok menjadi makanan khas Jakarta? Menurut kisah, menu ini sudah ratusan tahun digemari warga ibu kota, bersamaan dengan kuliner legendaris lainnya yakni ikan gabus pucung dan sup daging sapi.
Telinga pun dimanjakan dengan alunan musik yang menentramkan hati. Tidak heran banyak pengunjung ingin berlama-lama duduk di kedai itu sambil menikmati jamu. Pengunjung juga dapat melihat aktivitas karyawan meracik dan mengaduk jamu.
Kedai ini dikelola Horatius Romuli atau akrab disapa Pak Mentjos. Dia merupakan genarasi ketiga yang tetap mempertahankan jamu tradisional. Dengan ramah Romuli melayani pengunjungnya. Kebanyakan sekadar konsultasi jamu atau racikan untuk meningkatkan stamina.
Jamu Mentjos ©2016 Merdeka.com
"Kedai ini sudah generasi ke-3 dan ramuan Jamu Bukti Mentjos sudah dari zaman kakek dan nenek saya, kemudian orang tua dan sekarang saya yang ditunjuk untuk meneruskannya," kata Horatius saat berbincang dengan merdeka.com di kedainya, Kamis (17/3) malam.
Romuli menceritakan, kedai Jamu ini awalnya didirikan di Solo, Jawa Tengah oleh kakek dan neneknya pada pertengahan 1930-1940. Sepuluh tahun kemudian, keluarganya hijrah ke ibu kota.
"Awal namanya bukan Bukti Mentjos cuma Jamu Bukti saja. Tapi karena awalnya jualan di pasar sekitar Salemba yang ada belokan atau miring di Jalan Salemba Raya jadi disebut dulu Pasar Mentjos. Dan sekarang terkenal Bukti Mentjos," paparnya.
Kedai ini memiliki 57 jenis jamu yang semua ramuannya warisan turun temurun. Mulai dari pegel linu kuat + ginseng, satria + ginseng galian singset, sijantung dan lain-lainnya. Jenis jamu yang dijual pun beragam dengan kisaran harga Rp 17.000 hingga Rp 57.000. Bahan yang digunakan untuk meracik jamu pun dihasilkan dari rempah-rempah alami Indonesia.
Tidak semua tanaman obat bisa untuk jamu. Ada tanaman khusus sebagai bahan baku pembuatan jamu dan ini berbeda dengan tanaman obat. Romuli menjelaskan bahwa kedai jamunya mempertahankan komposisi alamiah jamu.
Jamu Mentjos ©2016 Merdeka.com
"Jamu memiliki syarat utama enggak boleh ada bahan tambahan, harus murni jamu. Lalu Jamu di sini memiliki ramuan sendiri atau resep sendiri yang memang diracik dari zaman nenek dan kakek saya," ungkapnya.
Romuli menceritakan makna dan filosofi jamu. Jamu tidak mewah, yang terpenting bersih, rapi dan alami. Secara sederhana, jamu dimaknai 'jagalah kesehatanmu'. "Jadi sifat jamu tidak ada efek sampingnya semua bisa meminum namun dengan takaran," ucapnya.
Pelanggan jamunya datang dari pelosok negeri. Meski semakin dikenal, dia tak berencana membuka cabang di kota-kota lain. Sebab pada prinsipnya, berjualan jamu tidak bisa bersaing dan berebut pelanggan. Konsumen datang karena merasa ada kecocokan.
"Kalau memang sudah cocok di sini ya enggak akan ke mana-mana jadi kalau sudah cocok enggak akan lari dan berpindah ke yang lain," bebernya.
"Indonesia terkenal sudah dengan rempah-rempah berlimpah sehingga saya berharap dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri," harapnya.
(mdk/noe)