Ketersediaan Tabung Oksigen jadi Kendala Utama di Wisma Atlet
Koordinator Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran Mayor, Jenderal (Mayjen) TNI Tugas Ratmono, mengatakan puncak kepadatan pasien COVID-19 di RSDC Wisma Atlet Kemayoran terjadi pada 29 Juni 2021 yakni sebanyak 7.216 pasien.
Koordinator Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran Mayor, Jenderal (Mayjen) TNI Tugas Ratmono, mengatakan ketersediaan tabung oksigen menjadi salah satu masalah utama di fasilitas kesehatan tersebut. Kondisi itu seiring terus bertambahnya pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di sana.
"Salah satu permasalahan utama dalam situasi kepadatan pasien pada Juni hingga Juli 2021 adalah keberadaan tabung oksigen," kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, Selasa (20/7).
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Apa yang diminta oleh DPRD DKI Jakarta kepada Pemprov DKI terkait Wisma Atlet? Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Inggard Joshua meminta Pemprov memanfaatkan Wisma Atlet Kemayoran sebagai tempat rekapitulasi dan gudang logistik Pemilu 2024.
-
Bagaimana peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Peningkatan kasus Covis-19 di DKI Jakarta aman dan sangat terkendali. Tidak ada kenaikan bermakna angka perawatan rumah sakit juga.
-
Kenapa DPRD DKI Jakarta meminta Pemprov DKI untuk menggunakan Wisma Atlet? Inggard berujar penggunaan Wisma Atlet bisa menjawab permasalahan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta yang belum memiliki tempat rekapitulasi dan gudang logistik di Kemayoran.
-
Kenapa rumput Stadion Pakansari diganti? Selain mengganti rumput, sistem drainase pun akan diperbaiki. Sejak beroperasi pada 2016, rumput Stadion Pakansari, belum pernah diganti sama sekali. Meski begitu, stadion berkapasita 30 ribu penonton itu, masih digunakan sebagai home base Persikabo 1973 dalam mengarungi Liga 1.
Informasi dari Tim Reaksi Cepat membuat RSDC Wisma Atlet Kemayoran bergerak cepat untuk mendapatkan tabung-tabung oksigen ukuran kecil yang dibutuhkan pasien. Demikian juga kebutuhan obat-obatan serta jumlah ruangan yang diperlukan.
"Ini karena pasien yang datang banyak yang bergejala berat," ujar Mayjen Tugas.
Ia mengatakan puncak kepadatan pasien COVID-19 di RSDC Wisma Atlet Kemayoran terjadi pada 29 Juni 2021 yakni sebanyak 7.216 pasien. Dengan segala penanganan termasuk upaya meningkatkan kesembuhan, jumlah pasien mengalami penurunan.
"Kini pada 19 Juli 2021 jumlah pasien sebanyak 5.796 orang," ujar dia.
Untuk angka hunian per Senin (19/7) sebanyak 73,42 persen dan tingkat kesembuhan mencapai 92,51 persen, kata Mayjen Tugas Ratmono.
Dalam kesempatan itu Mayjen Tugas mengingatkan semua lapisan masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan. Pasalnya, varian Delta terbukti lebih infeksius dari varian sebelumnya dan kemungkinan muncul varian baru perlu terus diwaspadai.
"Cara terbaik adalah disiplin protokol kesehatan dari setiap orang. Pemerintah sendiri berupaya vaksinasi dipercepat agar tercapai kekebalan kelompok," kata dia.
Sementara itu, Letkol dr Yugo Irianto Koordinator Lapangan RSDC Wisma Atlet Kemayoran mengatakan untuk percepatan pelayanan pasien, dibentuk Tim Reaksi Cepat.
"Tim Reaksi Cepat dibentuk atas perintah langsung Bapak Kapuskes TNI Mayjen Tugas Ratmono sebagai Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran," ujarnya.
Baca juga:
Update Pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet, Rusun Nagrak & Pasar Rumput
Update Pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet dan Rusun Nagrak per 17 Juli 2021
Jurus RS Wisma Atlet Layani Pasien Covid-19 di Tengah Kekurangan Nakes
Kapasitas RSD Wisma Atlet Terisi 79 Persen, Lampaui Standar WHO
Per 11 Juli, Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Bertambah 139 Orang
RSDC Wisma Atlet Kaji Penggunaan Oxygen Generator Penuhi Kebutuhan Oksigen Pasien