Ketua DPR Minta BIN Cermati Fenomena Kemunculan Kerajaan Baru
Puan meminta agar Badan Intelijen Nasional (BIN) mencermati fenomena-fenomena kemunculan kerajaan-kerajaan tersebut. Selain itu, dia juga meminta aparat penegak hukum untuk menelisik hal tersebut.
Munculnya kerajaan-kerajaan baru selama sepekan terakhir mendapatkan perhatian dari Ketua DPR RI, Puan Maharani. Dalam pertemuannya dengan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, Puan mengaku sempat menyinggung masalah munculnya kerajaan tersebut.
Puan meminta agar Badan Intelijen Nasional (BIN) mencermati fenomena-fenomena kemunculan kerajaan-kerajaan tersebut. Selain itu, dia juga meminta aparat penegak hukum untuk menelisik hal tersebut.
-
Apa yang akan dilakukan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani terkait calon Panglima TNI? Nama calon panglima TNI akan diumumkan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani. Calon tunggal sesuai amanah UU," imbuhnya.
-
Bagaimana Puan Maharani bisa menjadi Ketua DPR? Kini puan Maharani menjabat sebagai Ketua DPR RI periode 2019 hingga 2024. Dia menjadi wanita pertama yang menduduki jabatan Ketua DPR.
-
Kenapa Pramono Anung menggandeng Puan Maharani? "Sebenarnya saya yang menggandeng Mbak Puan, karena memang Pak Prabowo kan dikerubutin banyak orang yang pasti ada bisik-bisik masa diomongin," kata Pramono kepada wartawan di Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (6/9).
-
Kapan Sri Sultan Hamengkubuwono II memerintah? Ia memerintah pada kurun waktu tahun 1792-1828.
-
Di mana sentra kerajinan tembaga yang dikunjungi Puan Maharani? Di lereng Gunung Merapi, tepatnya di Desa Tumang, Kecamatan Cepogo, terdapat sebuah sentra kerajinan tembaga dan kuningan.
-
Kapan Kerajaan Pajajaran runtuh? Sejak itu, Kerajaan Pajajaran jadi mudah diserang hingga akhirnya runtuh pada 1579.
"Ya itu memang tadi jadi salah satu agenda yang dibicarakan (dengan Sultan HB X). Bahwa maraknya keraton apa sih, Sunda Empire dan lain-lain itu kemudian sudah dicermati BIN dan lain-lain, aparat hukum terkait," katanya di Yogyakarta, Senin (20/1).
Politikus PDIP itu menilai, dari penelusuran yang dilakukan oleh BIN nantinya akan diketahui apa latar belakang munculnya fenomena kerajaan-kerajaan baru tersebut. Setelah mengetahui latar belakangnya, nantinya bisa dilakukan antisipasi atas fenomena kerajaan.
"Kenapa dan bagaimana mengantisipasinya itu seperti apa," tutup Puan.
Sebelumnya, kemunculan Keraton Agung Sejagat di Purworejo Jawa Tengah menghebohkan publik. Keraton tersebut memiliki seorang Raja yang bernama Toto Santosa dan Ratu Fanni Aminadia.
Kini Polda Jawa Tengah telah menetapkan Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat tersebut sebagai tersangka. Keduanya dijerat dengan pasal penipuan dan pembuat keonaran karena mendeklarasikan diri sebagai raja dan ratu Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Jawa tengah.
Usai ditangkap oleh pihak kepolisian, Fanni sempat meminjam ponselnya yang telah disita oleh polisi. Ia beralasan ingin mengabarkan kerabat. Tetapi, ternyata Fanni membuat sebuah unggahan di akun instagram miliknya @fanniaminadia. Polisi pun membenarkan hal tersebut pada Merdeka.com.
Sultan HB X Minta Masyarakat Waspada
Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan HB X meminta masyarakat agar berhati-hati dalam menyikapi kemunculan kerajaan-kerajaan baru belakangan ini. Apalagi jika kerajaan tersebut menawarkan iming-iming berupa uang dalam jumlah tertentu.
"Ya masyarakat hati-hati lah. Soalnya masyarakat kita ini kalau diiming-iming gampang sekali," ujarnya.
Sultan HB X menyarankan agar masyarakat tak mudah percaya pada orang yang baru dikenal. Apalagi jika orang itu menawarkan sesuatu yang sifatnya tak rasional.
"Masyarakat kita ini sangat mudah percaya pada orang lain ya jadi susah. Rung karuan kenal wae dipercoyo (belum tentu kenal saja sudah dipercaya)," ungkapnya.
Sultan HB X mengakui susah untuk mengubah karakteristik masyarakat Indonesia khususnya yang berasal dari Jawa. Sultan HB X pun mengingatkan kewaspadaan dari masyarakat perlu ditingkatkan agar tak mudah tertipu.
"Tidak bisa mengubah kebiasaan seperti itu (masyarakat yang mudah percaya pada orang yang tak dikenal). Terus (menjadi masyarakat) tertutup kan nggak bisa. Satu-satunya cara ya kita sendiri yang harus hati-hati," tutupnya.
(mdk/fik)