Ketua DPR Minta Jokowi Pertimbangkan Pemberian Amnesti ke Baiq Nuril
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempertimbangkan pemberian amnesti pada terpidana pelanggaran Undang-Undang ITE, Baiq Nuril. Dia menilai Baiq juga menjadi korban dalam kasusnya.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempertimbangkan pemberian amnesti pada terpidana pelanggaran Undang-Undang ITE, Baiq Nuril. Dia menilai Baiq juga menjadi korban dalam kasusnya.
"Kami dari DPR melihat kasus ini ada baiknya presiden bisa mempertimbangkan untuk memberikan amnesti pada Baiq Nuril karena dalam tanda petik kami melihat dia ini adalah korban sehingga perlu lebih jeli lagi upaya hukum untuk melihat kasusnya," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (8/7).
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
-
Apa yang dikatakan Bahlil tentang kondisi kabinet Jokowi? Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menegaskan, bahwa situasi di dalam Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin dalam keadaan baik. Dia membantah jika ada menteri yang merasa tidak nyaman berada di Kabinet.
-
Siapa saja yang dianugerahi Bintang Bhayangkara Nararya oleh Presiden Jokowi? Presiden Joko Widodo hadir dalam Upacara Peringatan Hari Bhayangkara ke-78 Tahun 2024 di Pelataran Merdeka Monumen Nasional Jakarta, Senin (01/07).Di kesempatan yang sama, Jokowi juga memberikan atau menganugerahkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Nararya. Penghargaan tersebut diberikan kepada tiga personel Polri.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
Pria yang akrab disapa Bamsoet ini menuturkan, kasus itu harus dilihat lebih jeli. Maka dari itu, lanjutnya, tidak ada salahnya jika Jokowi mempertimbangkan pemberian amnesti.
"Tidak ada salahnya kalau presiden memberikan pertimbangan untuk memberikan pengampunan kepada warga negara kita yang bernama Baiq Nuril," ungkapnya.
Terkait perlu tidaknya evaluasi Undang-Undang ITE, Bamsoet tidak bicara banyak. Dia mengaku akan meminta masuk terlebih dahulu.
"Ya ini harus dilihat kasus per kasus dan nanti kita minta kajian dari berbagai pihak apakah UU ITE yang sudah berlaku ini perlu dievaluasi lagi, dan revisi ya sangat tergantung kepada dinamika yang ada di masyarakat," ucapnya.
Sebelumnya, Baiq Nuril Maknun menaruh harapan besar kepada Presiden Joko Widodo untuk mendapatkan keadilan. Hal itu terlihat dari surat untuk Jokowi yang ditulis tangan oleh Baiq.
Dalam surat yang beredar luas itu, Baiq Nuril berharap Presiden memberikan amnesti kepada dirinya. Sebab, itu merupakan harapan terakhir Baiq Nuril setelah upaya Peninjauan kembali (PK) ditolak Mahkamah Agung (MA).
"Salam hormat untuk Bapak Presiden. Bapak Presiden PK saya ditolak. Saya memohon dan menagih janji bapak untuk memberikan amnesti, karena hanya jalan ini satu-satunya harapan terakhir saya. Hormat saya, B. Nuril Maknun," tulis Baiq Nuril pada sebuah kertas dilansir Liputan6.com, Sabtu (6/7).
Baca juga:
Surat Baiq Nuril untuk Jokowi: Saya Mohon dan Tagih Janji Bapak Berikan Amnesti
Tak akan Ajukan Grasi, Kuasa Hukum Baiq Nuril Susun Permohonan Amnesti ke Jokowi
Pengacara Tegaskan Baiq Nuril Tak akan Minta Grasi ke Presiden
Pekan Depan, Baiq Nuril Permohonan Amnesti ke Presiden Jokowi
Jaksa Agung Minta Semua Pihak Hormati Putusan MA Tolak PK Baiq Nuril