Ketua DPR Minta Polisi Tindak Tegas Perusuh Aksi 22 Mei
"Jangan berikan ruang bagi para perusuh yang telah merusak aksi demonstrasi yang semula berjalan dengan damai," kata Bambang.
Ketua DPR Bambang Soesatyo meminta aparat Kepolisian segera menindak tegas pelaku kerusuhan dalam aksi 22 Mei lalu. Sebab, dia menilai, para perusuh telah merusak demokrasi Indonesia.
"Jangan berikan ruang bagi para perusuh yang telah merusak aksi demonstrasi yang semula berjalan dengan damai," kata Bambang dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/5).
-
Kenapa para kepala desa melakukan demo di depan Gedung DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023). Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Siapa saja yang ikut berdemo di depan gedung DPR RI? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Kapan pertemuan pengurus pusat Partai Demokrat akan diadakan? Ini rencananya besok akan diadakan di hari Senin, tanggal 4 September
-
Dimana pertemuan antara Komisi II DPR RI dengan Walikota Medan berlangsung? Selain bersilaturahmi, kunjungan kerja (kunker) Komisi II DPR RI yang diketuai Junimart Girsang ini dalam rangka mendengar dan mengetahui kesiapan Pemilu 2024 di Kota Medan. Sejumlah langkah, tindak lanjut dan ragam hal sesuai kapasitas pemerintah daerah dalam mendukung kelancaran dan suksesnya Pemilu 2024 dipaparkan Wali Kota Medan Bobby Nasution di hadapan anggota Komisi II DPR RI di Balai Kota Medan, Kamis (14/9).
-
Siapa yang melaporkan Bambang Soesatyo ke MKD? Laporan dibuat mahasiswa Universitas Islam Jakarta bernama M Azhari terkait terkait pernyataan bahwa semua partai politik setuju untuk melakukan amandemen penyempurnaan UUD 1945.
-
Kapan Rapat Dengar Pendapat Komisi XI DPR RI bersama BPS berlangsung? “Karena hal ini merupakan kebutuhan yang mendukung kinerja BPS untuk menjalankan tugas dalam menyediakan basis data kependudukan, hingga menjalankan program-program strategis, seperti Registrasi Sosial Ekonomi, hingga Sensus pertanian,” urai Puteri dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi XI bersama BPS pada Selasa (5/9).
Bambang meminta polisi memberikan hukuman dengan cara yang transparan. Hal itu dilakukan agar semua pihak mengerti bahwa ada aturan juga dalam menyampaikan aspirasi.
"Proses hukum sesuai ketentuan yang berlaku secara transparan. Agar masyarakat menyadari bahwa semua ada aturan mainnya. Bagi yang melanggar aturan harus berhadapan dengan hukum," ungkapnya.
Meski begitu, pria yang akrab disapa Bamsoet ini berharap tak ada lagi masyarakat yang turun ke jalan. Serta kembali merajut kebersamaan sesama bangsa Indonesia.
"Sudah saatnya kita kembali bergandengan tangan dan merekatkan kembali persaudaraan serta persatuan bangsa yang sempat terkoyak," ucapnya.
Bamsoet juga berharap kejadian semacam ini tak lagi terulang. Apalagi hingga memakan korban jiwa.
Sebelumnya, Kepolisan menangkap 300 pelaku kerusuhan dalam demo 21-22 Mei. Para tersangka ini terbagi dalam tiga wilayah penangkapan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, menyebut tiga wilayah itu meliputi di depan Kantor Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu), wilayah Petamburan dan di Polsek Gambir. Penangkapan perusuh paling banyak di kawasan Petamburan, Jakarta Barat.
Baca juga:
Mengungkap Dalang Kerusuhan 22 Mei
2 Polisi Alami Luka Tembak saat Amankan Demo 22 Mei di Pontianak
Hari Ini Pasar Tanah Abang Dibuka Kembali Usai Aksi 22 Mei
12 Negara Ini Juga Pernah Membatasi Medsos dan WhatsApp
Prabowo Diminta Bertanggung Jawab atas Kerusuhan 22 Mei