Ketua DPR Minta Tim SAR Maksimalkan Pencarian Korban Banjir Bandang di NTT
Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan duka cita atas terjadinya bencana banjir bandang di Nusa Tenggara Timur, Senin (5/4/2021) pagi. Puan meminta proses pencarian korban dan penanganan kedaruratan dimaksimalkan, serta waspadai bencana susulan.
Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan duka cita atas terjadinya bencana banjir bandang di Nusa Tenggara Timur, Senin (5/4/2021) pagi. Puan meminta proses pencarian korban dan penanganan kedaruratan dimaksimalkan, serta waspadai bencana susulan.
"Duka cita mendalam untuk para korban banjir bandang di NTT," kata Puan di Jakarta, Senin (5/4).
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Bagaimana banjir terjadi di Kota Padang? Hujan tidak berhenti dari Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari. Saat ini air di dalam rumah sudah setinggi 7 centimeter,” tuturnya.
-
Dimana banjir bandang terjadi? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Kapan banjir terjadi di Kota Padang? Hujan deras melanda sebagian besar kawasan Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) sejak Kamis (13/7) malam hingga Jumat (14/7) dini hari.
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Siapa yang terkena dampak banjir bandang? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Puan menuturkan, koordinasi penanganan banjir bandang di NTT itu harus melibatkan tim SAR di Flores dan di Provinsi NTT, Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) pusat dan daerah, TNI-Polri, serta pemerintah daerah.
"Terus lakukan pencarian korban. Koordinasi semua kekuatan SAR, dan tim SAR terdekat seperti di Bali dan NTB saya harap membantu pencarian korban," ungkapnya.
Politisi PDI Perjuangan tersebut itu meminta pihak-pihak terkait untuk mencari penyebab banjir bandang sehingga tidak terjadi lagi di masa mendatang. Selain itu, penanganan kondisi darurat juga harus dilakukan dengan penyediaan obat dan makanan, trauma healing, penanganan masyarakat rentan yakni lansia, anak-anak, difabel, atau berkebutuhan khusus, serta mengantisipasi bencana susulan.
"Mitigasi bencana ditingkatkan, masyarakat dan Pemda serta BNPB setempat diharap waspada cuaca ekstrem," ujar Puan.
"Kerahkan sumber daya daerah dan pusat. Kerahkan kekuatan dari Pemda / BPBD, TNI, Polri, masyarakat, dan semua stake holders untuk melaksanakan tanggap darurat," ungkap Puan
Adapun BMKG merilis adanya dua bibit siklon tropis yang dapat berdampak pada cuaca ekstrem. Salah satunya potensi curah hujan deras dan angin kencang di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pada sepekan ini, 3–9 April 2021. Hingga hari ini, Senin (5/4), terjadi banjir bandang di wilayah NTT.
Berdasarkan data BMKG, sebanyak sembilan desa di empat kecamatan terdampak bencana itu. Sedangkan kerugian materil masih tercatat 17 unit rumah hanyut, 60 rumah terendam lumpur, dan 5 jembatan putus. BPBD setempat masih terus melakukan pendataan dan verifikasi dampak korban maupun kerusakan infrastruktur.
Baca juga:
Jokowi Minta Penanganan Bencana di NTT Dilaksanakan Cepat dan Baik
Banjir Bandang di Flores Timur, 44 Orang Meninggal, 24 Hilang
BNPB Tinjau Banjir Bandang Flores Timur
Pimpinan DPR Minta Pemerintah Segera Kirim Bantuan untuk Korban Banjir Lembata
Update Korban Longsor Flores Timur: 54 Orang Meninggal Dunia
Update Korban Banjir Bandang Flores Timur: 41 Orang Meninggal Dunia