Ketua Gugus Tugas: Kehadiran TNI-Polri saat New Normal Bukan untuk Menakuti
"Bapak Presiden mengatakan tidak boleh kendor. Oleh karenanya, kita harus bisa adaptif dengan Covid. Kita tetap harus menjaga tidak terpapar tetapi kita juga tetap harus mampu beraktivitas," jelas Doni.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menekankan bahwa pengerahan personel TNI-Polri di 4 provinsi dan 25 kabupaten/kota bukan untuk membuat masyarakat takut dan khawatir. Mereka hanya akan mendisiplinkan masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan Covid-19.
"Kehadiran TNI dan Polri di tempat-tempat publik bukan untuk menimbulkan kekhawatiran, bukan untuk menimbulkan ketakutan," kata Doni dalam video conference usai rapat bersama Presiden Jokowi, Rabu (27/5).
-
Siapa Doni Monardo? Doni Monardo adalah sosok perwira tinggi TNI yang lahir pada tanggal 7 Januari 1960. Ia merupakan sosok yang memiliki pengalaman yang luas dalam bidang penanggulangan bencana dan penanganan krisis.
-
Kapan Doni Monardo meninggal? Doni Monardo meninggal pada Minggu, (3/12) pukul 17.35 WIB.
-
Apa jabatan terakhir Doni Monardo? Jabatan terakhir jenderal Doni adalah Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi.
-
Mengapa Doni Monardo diberi penghargaan oleh Presiden Jokowi? Atas kegigihannya menangani Covid, Jokowi memberikan penghargaan kepada Doni pada Maret 2023.
-
Kenapa Donita malas mandi? Donita males mandi, soalnya kulitnya sensitif banget sama air dingin. Kalau dia mandi pake air dingin, kulitnya bisa kebiru-biruan. Makanya, dia harus mandi pake air hangat dan luluran.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
"Semata-mata membantu masyarakat satu sama lainnya mengingatkan satu sama lainnya agar masyarakat betul-betul taat dan patuh kepada protokol kesehatan," sambungnya.
Menurut dia, pasukan TNI-Polri dikerahkan untuk melakukan pembinaan kepada masyarakat dalam rangka memasuki fase new normal atau tatanan kehidupan baru. Misalnya, menjaga jarak aman, mengenakan masker, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan.
"Bapak Presiden mengatakan tidak boleh kendor. Oleh karenanya, kita harus bisa adaptif dengan Covid. Kita tetap harus menjaga tidak terpapar tetapi kita juga tetap harus mampu beraktivitas," jelas Doni.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo atau Jokowi berencana menerapkan new normal atau tatanan kehidupan baru di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Dia telah mengerahkan aparat TNI-Polri untuk mendisiplinkan masyarakat agar mengikuti protokol kesehatan virus corona.
Pendisiplinan ini untuk mempersiapkan masyarakat memasuki tahapan new normal. Setidaknya, ada 340.000 personel TNI-Polri yang diturunkan untuk mendisiplinkan masyarakat. Mereka akan mengawasi 1.800 titik keramaian mulai dari pasar, mal, hingga tempat pariwisata.
Pendisiplinan ini dilakukan secara bertahap. Untuk saat ini, ada 4 provinsi dan 25 kabupaten/kota yang dilakukan pendisiplinan untuk memasuki fase new normal.
Reporter: Lisza Egeham
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Menag: Rumah Ibadah Dibuka Bertahap, Camat yang Tentukan
KPU Diingatkan Tragedi 894 Penyelenggara Pemilu Meninggal Agar Tak Paksakan Pilkada
Rp 2,9 T BLT Dana Desa Telah Disalurkan Ke 4,9 Juta Keluarga Miskin Terdampak Corona
Ridwan Kamil Sebut saat New Normal Tak Ada Lagi Imbauan, Pelanggar Disanksi Tegas
Bersiap Menuju New Normal, Ini 6 Protokol yang Akan Diterapkan Jabar