Ketua Komisi VIII DPR Soroti Pelayanan Garuda Indonesia Angkut Jemaah Haji
Ada 60 jadwal penerbangan Garuda Indonesia mengangkut jemaah haji mengalami delay atau penundaan.
Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi menyoroti pelayanan Garuda Indonesia yang sering bermasalah saat mengangkut jemaah haji.
- Penjelasan Garuda Soal Keterlambatan Pemulangan Jemaah Haji
- Garuda Indonesia Kembali Ditegur Kemenag, Pemulangan Jemaah Haji Delay 5 Jam dan Tak Diberi Kompensasi
- Kemenag Sentil Garuda Indonesia: Penerbangan 60 Kloter Haji Terlambat, Ada yang Delay 17 Jam
- Penerbangan Kloter 15 Asal Makassar Delay 7 Jam, Ketua Komisi VIII DPR Sorot Kerja Garuda Indonesia
Hal tersebut disampaikan Kahfi saat menerima kedatangan kelompok terbang (Kloter) 37 Debarkasi Makassar di Aula Arafah Asrama Haji Sudiang, Minggu (21/7).
Kahfi mencatat sejumlah masalah dialami pesawat Garuda Indonesia saat mengangkut jemaah haji. Bahkan, pesawat Garuda Indonesia dua kali mengalami kendala teknis pada mesin.
"Kalau begini terus pelayanannya Garuda, bisa saja kita kurangi lagi tinggal 50 ribu aja. Karena kemampuannya hanya segitu," ujarnya.
Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Sulawesi Selatan (Sulsel) ini memberikan peringatan kepada manajemen Garuda Indonesia untuk memperbaiki pelayanan kepada jemaah haji. Apalagi, armada pesawat dimiliki Garuda Indonesia juga minim.
"Makanya kita warning. Alasannya Garuda itu memang tidak mendapatkan pesawat," bebernya.
Kahfi mengungkapka ada 60 jadwal penerbangan Garuda Indonesia mengangkut jemaah haji mengalami delay atau penundaan. Hal ini pun menjadi bahan evaluasi
"Kemudian juga penerbangan paling butuh evaluasi. Terjadi delay, sampai 60 kali delay penerbangan," ungkapnya.
Sorotan lain dari Komisi VIII, kata Kahfi, yakni pemondokan jemaah haji. Ia menyinggung masih terjadinya over capasity tenda jemaah haji saat berada di Mina, Arab Saudi.
"Memang yang masih perlu dicarikan solusi adalah tenda di Mina. Kemarin masih terjadi over capacity. Ini yang perlu dicarikan solusi," tegasnya.
Kahfi menyebut nantinya catatan kekurangan pelaksanaan jemaah haji akan dibahas di Panitia Khusus (Pansus) Angket Haji. Apalagi, Pansus Haji saat ini sudah terbentuk.
"Jadi pansus sudah terbentuk, cuma belum terbentuk pimpinannya. Masih menunggu rapatnya. Kemarin kan harusnya rapat hari Rabu, tapi tertunda karena reses," tuturnya.
Meski mencatat sejumlah kekurangan pelaksanaan haji tahun 2024, Kahfi mengapresiasi kinerja Petugas Penyelenggara Haji Indonesia (PPIH) Makassar. Secara umum pelayanan jemaah haji di Embarkasi-Debarkasi Makassar sangat baik.
"Secara khusus Embarkasi-Debarkasi Makassar, Alhamdulillah cukup mengalami kemajuan dalam pelayanan. Kalau sebelumnya jemaah haji itu kan butuh waktu 7 jam untuk di pelayanan kesehatan, administrasi paspor dan sebagainya, untuk tahun ini sisa 2 jam," ucapnya.
Sementara, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan Muh Tonang mengatakan PPIH Embarkasi-Debarkasi Makassar memberangkatkan 16.644 jemaah ke Arab Saudi. Sementara untuk kepulangan, PPIH hanya menerima 16.609 jemaah.
"Ada 32 orang jemaah yang meninggal di Arab Saudi. Sementara ada 3 orang yang meninggal saat masih berada di Tanah Air," ujarnya.
Tonang mengungkapkan saat ini masih ada tiga jemaah haji yang masih berada di Arab Saudi. Tonang menyebut ketiga jemaah haji tersebut masih dalam perawatan di rumah sakit.
"Semua itu masih tanggung jawab oleh pemerintah. Mudah-mudahan mereka cepat pulih agar dapat dipulangkan segera ke Tanah Air," pungkasnya.