Ketua KPI Sebut Media Mainstream Bisa Sebarkan Hoaks dari Media Sosial
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Yuliandre Darwis menilai media mainstream saat ini juga berperan dalam menyebarkan berita palsu atau hoaks.
Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Yuliandre Darwis menilai media mainstream saat ini juga berperan dalam menyebarkan berita palsu atau hoaks. Pasalnya, menurut dia, tayangan televisi kini banyak yang menayangkan konten mengandung informasi dari sejumlah akun media sosial yang belum jelas kebenarannya.
"Sekarang perilaku sudah berubah, dulu dari media mainstream masuk ke sosial media. Tapi sekarang ada beberapa (informasi) sosial media yang masuk ke dalam industri penyiaran," kata Yuliandre Darwis di Universitas Negeri Jakarta Rawamangun Jakarta Timur, Selasa (18/12).
-
Siapa yang diharuskan bertanggung jawab atas konten hoax di media digital? Dalam peraturan itu dijelaskan bahwa apabila ada konten hoaks, yang pertama kali bertanggung jawab adalah platformnya, bukan si pembuat konten tersebut.
-
Kata-kata lucu apa yang dibagikan di media sosial? Kata-Kata lucu yang dibagikan di medsos bisa menjadi hiburan bagi orang lain.
-
Bagaimana cara mengetahui kebenaran informasi yang beredar di media sosial? Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
-
Kenapa kata-kata lucu di media sosial bisa menghibur? Kata-Kata lucu yang dibagikan di medsos bisa menjadi hiburan bagi orang lain.
-
Kata-kata apa yang sering ditemukan di media sosial? "Kata-kata hari ini adalah kalimat yang sering diucapkan di medsos. Biasanya orang yang mendapatkan pertanyaan ini akan mengungkapkan sebuah kalimat inspiratif yang memotivasi orang."
-
Siapa yang kerap mengunggah kesehariannya di media sosial? Setelah menikah dengan Harvey Moeis dan memiliki 2 anak, Sandra kerap mengunggah kesehariannya di media sosial.
Salah satu contohnya adalah banyak program televisi yang menayangkan berita bersumber dari salah satu akun gosip. Untuk itu, Yuliandre meminta agar lembaga penyiaran jeli dalam melakukan verifikasi terhadap seluruh konten yang ditayangkan pada media mainstream.
"Nah inilah yang kami anggap setiap lembaga penyiaran harus memverified setiap yang namanya konten yang masuk ke dunia TV," ucapnya.
Dia mengatakan dalam memuat konten yang akan disampaikan kepada khalayak, televisi maupun radio telah mendapatkan pengawasan dari regulator. Sehingga, seharusnya informasi apapun yang dimuat di dua jenis media mainstream itu bisa dipercaya.
"Karena dunia TV dan radio itu diawasi dengan regulasi, jelas aturannya, verifikasi faktualnya dan validitasnya juga teruji," jelasnya.
Yuliandre meyakini meskipun ada beberapa konten dalam tayangan televisi yang mengambil informasi dari media sosial, namun mayoritas dari media mainstream telah memiliki sistem pengujian konten yang mumpuni.
"Jadi kami pastikan kalau di media mainstream rata-rata quality control dari masing-masing media sudah bekerja dengan baik," tegas dia.
Reporter: Lisza Egeham
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Menko Wiranto Minta UU Penyiaran Segera Direvisi Karena Sudah Usang
KPI DKI Jakarta: citra Betawi di media televisi masih negatif
Pererat silaturahmi, SCM dan Emtek Group buka puasa bersama otoritas penyiaran
Pesbukers pindah jam tayang, Eko Patrio menampik bukan karena teguran KPI
Acara 'PESBUKERS' Ditegur KPI, Elly Sugigi Mengaku Salah dan Minta Maaf