Ketua MUI harap kasus Rizieq dapat diselesaikan baik-baik
Dia mengharapkan, kasus chat berbau porno antara Rizieq dengan Firza Husein dapat diselesaikan dengan baik. Dalam kasus ini, Ma'ruf mengaku tidak dapat memastikan apakah ada kriminalisasi ulama atau tidak.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'aruf Amin membantah pertemuannya dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis membahas kasus yang menjerat Rizieq Syihab. Dia menjelaskan, pertemuan tersebut semata-mata hanya silaturahmi.
"Oh nggak (bahas kasus Rizieq). Beliau silaturahmi saja," katanya di kediamannya Jalan Lorong 27, Koja, Jakarta Utara, Senin (31/7).
Dia mengharapkan, kasus chat berbau porno antara Rizieq dengan Firza Husein dapat diselesaikan dengan baik. Dalam kasus ini, Ma'ruf mengaku tidak dapat memastikan apakah ada kriminalisasi ulama atau tidak.
"Kriminalisasi ulama wah itu saya tidak bisa masuk ke penilaian wong saya nggak tau apakah ada kriminalisasi atau tidak. Kan saya nggak paham yang terjadi. Harapan saya bisa diselesaikan dengan baik dan cepat," ujarnya.
"Pokoknya selesai dengan baik. Nggak usah pesan-pesan lah," akhirnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum dan Perundang-undangan MUI Ikhsan Abdullah meminta Polri tidak bersikap reaktif dengan sikap Pimpinan FPI Rizieq Shihab yang beberapa kali mangkir dari pemeriksaan. Menurutnya, polisi harus menghargai Rizieq sebagai tokoh atau ulama.
"Saya kira bersabar lah, Habib Rizieq ini kan juga perlu dihargai sebagai tokoh jadi kalau dia diuber-uber kaya penjahat saya khawatirnya enggak produktif," kata Ikhsan usai menghadiri sebuah diskusi bertajuk 'Dramaturgi Ahok' di Jakarta, Sabtu (13/5).
Selain meminta menghargai Rizieq sebagai ulama, polisi pun diminta tidak bersikap di luar kewenangan. Dikatakan dia, polisi harus bisa menjaga situasi negara lebih kondusif.
"Jadi harus bisa-lah bagaimana mendiskresi, mendiskresi bukan berarti mengambil kewenangan di luar kewenangannya, artinya mengambil sikap supaya tentram, ketentraman ini penting," ujar dia.