Ketua MUI temui Jokowi di Istana untuk bahas Kongres Ekonomi Umat
Ma'ruf menjelaskan lewat Kongres tersebut, MUI ingin berperan membantu pemerintah dalam upaya mengatasi kesenjangan. "(Kongres) dalam rangka menyatukan potensi ekonomi baik yang bawah, menengah dan yang besar ingin coba kita saling membantu atau proses kemitraan di dalam rangka memperbaiki keadaan ekonomi," ujarnya.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin kembali menemui Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (31/3). Ma'ruf mengatakan pertemuan tersebut guna melaporkan niatan MUI yang ingin menggelar Kongres Ekonomi Umat yang akan diselenggarakan pada 22-24 April di Hotel Sahid, Jakarta. Kongres Ekonomi Umat yang digelar pertama kali itu, akan mengambil tema 'Arah Baru Ekonomi Indonesia'.
"Jadi kami melihat bahwa ekonomi adalah salah satu pemererat dan pemersatu bangsa yang mungkin selama ini terasa sangat banyak sekali cobaan atau yang menjadi dalam tanda petik bahkan bisa mengganggu laju perekonomian bangsa," kata Ma'ruf dalam pernyataan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (31/3).
Ma'ruf menjelaskan lewat Kongres tersebut, MUI ingin berperan membantu pemerintah dalam upaya mengatasi kesenjangan.
"(Kongres) dalam rangka menyatukan potensi ekonomi baik yang bawah kemudian yang menengah dan yang besar ingin coba kita saling membantu atau proses kemitraan di dalam rangka memperbaiki keadaan ekonomi nasional," jelasnya.
Ketua Panitia Kongres Ekonomi Umat, Lukmanul Hakim menambahkan, kongres juga akan membuka jaringan bagi MUI maupun pihak lain untuk bersinergi dalam upaya mengatasi kesenjangan. Sebab, kongres akan dihadiri oleh 500 peserta, yang terdiri dari universitas atau pergururan tinggi, instansi pemerintahan, pelaku ekonomi, pihak pondok pesantren sampai ormas-ormas Islam.
"Jadi ini memang kongres yang betul-betul kita ingin membahas bagaimana perekonomian bangsa ini sebagai mempererat kesatuan bangsa dalam bingkai Pancasila, UUD '45 dan juga kebhinekaan," katanya.
Usai kongres, Lukmanul berharap dapat dibentuk semacam Komite Nasional Ekonomi Umat yang nantinya bertugas sebagai pengawal untuk memperkuat perekonomian dan mengatasi kesenjangan yang merupakan tujuan dari kongres tersebut.
"Nah ini yang kemudian kita kerjakan dan itu sejalan dengan regulasi-regulasi yang sudah ada di dalam konsep. Kita bicara konsep juga dengan Presiden yang bahkan sudah sejalan dengan konsep-konsep yang sudah di tangan Presiden," tukasnya.
Baca juga:
Di tengah aksi 313, Ketua MUI tiba-tiba temui Jokowi di Istana
Ini pesan Jokowi terkait revisi aturan transportasi online
Bertemu Ketua Parlemen Bahrain, Jokowi harap investasi ditingkatkan
Istana: Jokowi netral, berdiri di semua paslon dalam Pilkada
Ketua MUI sebut Presiden Jokowi trauma bagikan lahan ke perorangan
Ketua MUI jelaskan maksud pernyataan Jokowi soal agama dan politik
Presiden Jokowi bertemu Ketua MUI sehari jelang aksi 313
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Kapan Pasar Jongke diresmikan oleh Presiden Jokowi? Pada Sabtu (27/7), Presiden Jokowi meresmikan Pasar Jongke yang berada di Laweyan, Kota Surakarta.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang diresmikan Jokowi di BEI? Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia. ”Karena memang ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan dan sudah kita rasakan. Dan, kita tidak boleh main-main terhadap ini, kenaikan suhu bumi, kekeringan, banjir, polusi, sehingga dibutuhkan langkah-langkah konkret untuk mengatasinya,” kata Presiden Jokowi.