Ketua Tim Peneliti Sebut Vaksin Merah Putih Mampu Netralisir Varian Delta
Ketua Tim Peneliti Vaksin Merah Putih Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Fedik Abdul Rantam mengatakan vaksin Merah Putih memiliki kemampuan netralisasi terhadap varian Delta atau B16172 asal India.
Ketua Tim Peneliti Vaksin Merah Putih Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Fedik Abdul Rantam mengatakan vaksin Merah Putih memiliki kemampuan netralisasi terhadap varian Delta atau B16172 asal India.
"Melalui uji yang dikenal dengan Western Blotting, di sini menunjukkan bahwa kemampuan netralisasi (vaksin Merah Putih terhadap varian Delta) masih baik," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Badan POM RI, Rabu (18/8).
-
Apa yang dilakukan Syahrini di Jakarta? Tidak ada perubahan, Syahrini selalu terlihat anggun dan menenangkan sekali.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Siapa yang mengunjungi Indah Permatasari di Jakarta? Mertua Indah Permatasari beberapa waktu lalu datang ke Jakarta mengunjungi anak, menantu dan cucu mereka.
-
Apa yang ditawarkan Kawah Putih di Bandung? Kawah Putih menawarkan pemandangan danau kawah berwarna putih susu atau cokelat susu saat sedang berkabut. Sedangkan saat cuaca panas, warna air danau terkadang berubah menjadi biru kehijauan yang menawan.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
Fedik menjelaskan, timnya telah melakukan uji vaksin Merah Putih terhadap varian Delta. Pengujian ini dilakukan karena varian Delta paling mendominasi dan telah menyerang 21 provinsi di Indonesia.
"Indonesia ini sebenarnya bukan hanya ada varian Delta tapi Epsilon, Beta. Ini menunjukkan bahwa varian di Indonesia banyak. Tentunya akhir-akhir ini Delta yang mendominasi tapi kita juga tetap memonitor calon vaksin kita itu apakah mengenali antibodinya terhadap varian ini," jelasnya.
Sebagai informasi, pengembangan vaksin Merah Putih saat ini berada pada tahap penyelesaian uji praklinik tahap kedua, yakni diujikan kepada hewan makaka (monyet). Uji praklinik tahap satu vaksin Merah Putih telah dilakukan kepada hewan transgenik.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) kepada PT Biotis Pharmaceutical Indonesia. Pemberian sertifikat ini setelah BPOM melakukan pengawalan secara bertahap pengembangan vaksin Merah Putih.
Pengawalan dimulai dari design fasilitas, inspeksi, gap assesment, asistensi, konsultasi, hingga perbaikan pengembangan vaksin Merah Putih.
"Itu tahapan-tahapan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan CPOB. Jadi ini bukan sesuatu yang mudah," kata Kepala BPOM, Penny Kusumastuti Lukito dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Badan POM RI, Rabu (18/8).
Penny menyebut, pemberian CPOB ke PT Biotis ini khusus untuk fill and finish vaksin Merah Putih. BPOM berjanji akan terus mendampingi PT Biotis dalam mengembangkan vaksin Merah Putih.
"Kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi untuk segala kerja sama yang sudah ditunjukkan dan komitmen yang ditunjukkan oleh PT Biotis sehingga kita mencapai pada titik ini dengan pemberian CPOB untuk fill and finish. Tentunya ke depan kami siap mendampingi," ujarnya.
(mdk/bal)