Ketum PBNU bandingkan dosa provokasi ISIS dengan nonton film porno
Ketum PBNU bandingkan dosa provokasi ISIS dengan nonton film porno. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menilai, lebih bahaya mendengarkan provokasi ISIS daripada melihat situs porno. Karena jika lihat situs pornografi dosanya hanya untuk pribadi saja.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj menilai, lebih bahaya mendengarkan provokasi ISIS daripada melihat situs porno. Karena jika lihat situs pornografi dosanya hanya untuk pribadi saja.
"Saya ngomong gini. Bahayanya lihat provokasi ISIS radikal lebih bahaya dari pada lihat film atau situs porno," kata Kiai Said Aqil saat menyampaikan tausiyah di kediaman rumah Kementerian Ketenagakerjaan H.M. Hanif Dhakiri, Jl. Widya Chandra IV No. 23, Jakarta Selatan, Rabu (31/5).
Said Aqil menjabarkan, dosa menonton film porno hanya ditanggung sendiri. Namun jika melakukan provokasi, tidak bisa dibayangkan dosanya. Apalagi provokasi dengan membunuh orang lain bisa masuk surga seperti yang dilakukan oleh ISIS.
"Kalau lihat situs porno dosanya cuma saya sendiri. Tapi mendengarkan provokasinya ISIS keluar dari rumah berjuang membunuh dan dibunuh langsung diampuni dosanya dan masuk surga, masya Allah," kaya Said.
Said Aqil menjelaskan, jika dengan pidato menyampaikan provokasi ISIS itu bisa membawa keburukan bagi semua (dolun mudillun). Namun jika menonton situs porno hanya dollun (keburukan untuk sendiri). Namun dia juga mengingatkan, provokasi ISIS dan menonton film porno sama bahayanya.
"Ini Pidato kayak gini banyak orang jadi terpengaruh. Namanya dolun mudillun," kata Said.
"Kalau saya nonton situs porno hanya dollun. Tidak mudillun. Begitu orang masya Allah," katanya.