Kiai Maman sebut penyebar tabloid Obor Rakyat orang fasik
"Enggak ada makan siang yang gratis. Dia bagikan gratis, masif, sistematis, jadi so buat apa?" kata Kiai Maman.
Pimpinan pondok pesantren Al Mizan Majalengka, Jawa Tengah, Kiai Maman Imanulhaq mengatakan pembuat dan penyebar Tabloid Obor Rakyat adalah perbuatan orang fasik. Mereka ini adalah orang yang akan menghancurkan bangsa. Fasik adalah orang yang percaya kepada Allah SWT tetapi tidak mengamalkan perintah-Nya, bahkan melakukan perbuatan dosa.
"Kami tidak cari tahu, tapi dalam peran itu, kalau ada yang sebarkan itu berarti orang fasik saja, orang fasik yang akan menghancurkan Indonesia," kata Kiai Maman Imanulhaq saat menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (20/6).
Dia mempertanyakan apa tujuan penyebaran tabloid tersebut. "Enggak ada makan siang yang gratis. Dia bagikan gratis, masif, sistematis, jadi so buat apa?" ujarnya.
Dia menyayangkan motif terselubung dan kampanye hitam yang disebarkan ke pesantren-pesantren. Pembagian tabloid Obor Rakyat di lingkungan ponpes dianggap mengganggu.
"Pesantren merasa terganggu dan merasa dianggap sebagai orang bodoh yang bisa cerna ini dengan gampang, pesantren merasa yang sebarkan ini betul-betul orang yang ingin hina pesantren dan memancing kekeruhan kerukunan beragama," katanya.
Kemarin Mabes Polri telah memanggil Setyardi untuk dimintai keterangan sebagai saksi. Namun pada panggilan pertama pemimpin redaksi Obor Rakyat itu mangkir.
Sebelumnya tim advokasi pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla melaporkan Setyardi dan Darmawan terkait dugaan melanggar Pasal 310 KUHP tentang fitnah dan Pasal 311 KUHP tentang pencemaran nama ke Mabes Polri. Selebaran tabloid Obor Rakyat menginformasikan persoalan suku agama dan ras yang ditujukan kepada pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla.