Kisah anak SD sekolahnya jadi posko korban KRL vs truk tangki
Halaman sekolah itu juga digunakan parkir ambulans untuk mengangkut korban kecelakaan.
Aktivitas Ujian Akhir Sekolah (UAS) siswa SDN 01, 02, 06, 10 dan 11 Bintaro, Jakarta Selatan pada Senin (9/12) kemarin sempat dihentikan. Pelajar dipulangkan cepat bahkan sekolah yang menggunakan ruang kelas sore harinya diliburkan.
Sebabnya tak lain karena sekolah yang berdekatan dengan lokasi kecelakaan maut KRL vs truk tangki di perlintasan Pondok Betung, Pesanggrahan Bintaro, Jakarta Selatan itu digunakan sebagai posko penanganan korban.
Salah satu murid SDN 01 Bintaro Emaria (11) mengatakan, dirinya sangat takut dan menjerit histeris ketika mendengar kecelakaan tersebut.
"Kemarin itu aku pulang cepat karena sekolah dipake buat ibu-ibu, sesampainya di rumah aku lihat televisi pas mayat di angkut-angkut gitu aku jadi takut dan jerit nangis," ujar Ema, siswi SDN 01 yang rumahnya di Ulujami, Jakarta Selatan, kepada merdeka.com di lokasi, Selasa (10/12).
Berbeda dengan Ema, murid SDN 01 kelas 5 lainnya Najwa (11) yang rumahnya hanya berjarak 50 meter dari lokasi mengaku, dirinya memberanikan diri melihat api yang besar pada saat dirinya hendak pulang ke rumah kemarin.
"Pas kemarin pulang cepat jam 11.05 harusnya pulang jam 13.30, trauma iya trauma lah bang lihat api gede banget kayak gunung dan aku langsung nangis gak berani pulang ke rumah karena deket banget am rumah aku, sekarang aja masih ngebayangin api itu sampai kepikiran padahal lagi ujian," ujarnya dengan raut wajah muram.
Di sekolah itulah korban kecelakaan ditangani sementara sebelum kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat. Halaman sekolah itu juga digunakan parkir ambulans untuk mengangkut korban kecelakaan.