Kisah Ayah Bella Hadid Pernah Diusir dari Rumahnya Sendiri di Palestina
Ayah Bella Hadid menceritakan keluarganya punya sejarah kelam di Palestina, yakni peristiwa Nakba yang bermakna ‘malapetaka’ dalam bahasa Arab.
Mohamed Hadid menceritakan peristiwa kelam yang dialami keluarganya di Palestina dalam unggahan 4 November 2023 lalu.
Kisah Ayah Bella Hadid Pernah Diusir dari Rumahnya Sendiri di Palestina
Model asal Amerika Serikat, Bella Hadid getol membela Palestina. Dia tak takut kehilangan pekerjaannya demi membela Palestina.
Sama seperti Bella Hadid, sang ayah Mohamed Hadid juga vokal menyuarakan kemerdekaan Palestina. Bukan tanpa alasan, pengusaha real estate itu rupanya lahir di tanah Palestina.
Mohamed Hadid menceritakan keluargnya punya sejarah kelam di Palestina, yakni peristiwa Nakba yang bermakna ‘malapetaka’ dalam bahasa Arab.
Mohamed Hadid menceritakan peristiwa itu dalam unggahan 4 November 2023 lalu. Dia membagikan foto ayah dan ibunya, dan menceritakan kisah yang terjadi lebih dari tujuh dekade lalu.
Kala itu, Mohamed Hadid masih bayi merah yang baru lahir.
- Kisah Pilu Mahasiswa Asal Palestina: Keluarga Terkena Bom hingga Tidak Bisa Dihubungi
- Apa Itu Hamas di Palestina? Begini Kisah Sejarah Pembentukannya
- 22 Pelajar Palestina Bakal Kuliah di Unhan, Momen Nyanyi Lagu Kebangsaan di Kemenhan Bikin Merinding
- Terang-terangan Suarakan soal Kebebasan Palestina, Bella Hadid Singgung Soal 'Nakba', Apa itu?
“Tahun 1942, mereka mempunyai tiga anak perempuan dan saya anak terakhir yang beruntung, dilahirkan di Nazareth, Palestina. Ibu saya meninggalkan Safad, menuju rumah orang tuanya di Nazareth, hanya beberapa meter dari tempat Yesus dilahirkan. Saat kembali ke Safad, aku berumur 9 hari sementara kakak perempuanku 1,5 tahun,” cerita Mohamed Hadid.
Rupanya, keluarganya sempat membantu sejumlah orang, dengan menampung mereka dalam waktu cukup lama di rumah mereka di Safad. Sayang, air susu dibalas air tuba.
“Sayangnya, tamu yang ditampung ibu dan ayah selama 2,5 tahun mengunci kami di luar rumah .. (beserta) perabotannya. Bahkan kami tidak diizinkan mengambil selimut untuk bayi lelakinya,” kata dia.
Tak cuma keluarganya yang mengalami hal ini, tap juga masyarakat lain di Safad. Termasuk teman-teman ayahnya yang merupakan penganut Kristen.
"Keluarga Khoury dan Hasib Al Sabagh serta semua paman-pamanku dibunuh atau menjadi pengungsi, seperti yang terjadi di Gaza sekarang," kata dia.
Bagi rakyat Palestina kala itu, hanya ada dua pilihan untuk nasib mereka, angkat kaki atau mati. Pihak keluarga Mohamed Hadid akhirnya memilih untuk menjaga keamanan keluarganya.
Dari sini, keluarga Hadid akhirnya bertualang dari satu negara ke negara lain.
"Terima kasih Suriah, Lebanon , .. Tunisia untuk menerima kami sebagai tamu, Yordania yang memberi kami paspor...dan identitas...terima kasih Amerika yang memberikan hidup yang indah... dan juga terima kasih kepada ayahku,"
kata mantan suami Yolanda Hadid.
merdeka.com
Tak Diajari Membenci
Meski sudah mengalami kejadian traumatis seperti ini, Mohamed Hadid diajari keluarganya untuk tak menyimpan dendam.
"Kepada ayahku Anwar Taleb Mohamed Hadid, ibuku Khairia Daher Hadid. Kalian benar-benar menderita tetapi menjaga kami tetap aman .. dan tidak pernah membiarkan kami membenci, termasuk orang-orang yang mencuri rumah kami dan rumah indah kakek saya di taman Safad," tulisnya di pengujung tulisan.