Terang-terangan Suarakan soal Kebebasan Palestina, Bella Hadid Singgung Soal 'Nakba', Apa itu?
Mengetahui soal Nakba, 'hari kehancuran' yang selalu diingat oleh warga Palestina.
Mengetahui soal Nakba, 'hari kehancuran' yang selalu diingat oleh warga Palestina.
Terang-terangan Suarakan soal Kebebasan Palestina, Bella Hadid Singgung Soal 'Nakba', Apa itu?
Model berkebangsaan Amerika Serikat, Bella Hadid menjadi salah satu public figure yang terang-terangan membela Palestina.Melalui unggahan di Instagram pribadinya, Bella mengecam militer Israel yang hingga kini masih terus melancarkan serangan hingga merenggut ribuan korban jiwa di Gaza.
Bella yang memang memiliki darah keturunan Palestina dari sang ayah, kemudian membahas soal peristiwa Nakba dalam tulisannya.
Lalu, apa itu Nakba? Simak ulasan selengkapnya dilansir dari berbagai sumber:
Unggahan Bella Hadid
Lewat akun @bellahadid, model ternama dunia itu menuliskan dukungannya terhadap kebebasan Palestina dari penjajahan Israel.
Bella yang memiliki darah Palestina dari ayahnya, Mohamed Hadid mengungkapkan rasa trauma yang dirasakan oleh keluarganya karena peristiwa Nakba.
Rasa trauma tersebut kembali muncul usai Bella menyaksikan serangan Israel yang dilakukan secara terus menerus beberapa waktu belakangan ini.
“Hatiku berdarah karena rasa sakit dan trauma yang kusaksikan, juga trauma (yang diwariskan dari) generasi ke generasi di dalam darah Palestina ku,” tulis Bella Hadid.
"Ayahku lahir di Nazareth, pada tahun Nakba (pemindahan 750.000 orang Palestina pada 1948). Sembilan hari setelah lahir, dirinya berada dalam gendongan sang ibu, bersama keluarganya, dikeluarkan dari rumah mereka, menjadi pengungsi yang jauh dari tempat yang pernah mereka sebut sebagai rumah," lanjutnya.
Apa itu Nakba?
Lalu, apa itu Nakba yang disinggung oleh Bella Hadid?
Nakba adalah sebutan bagi warga Palestina terhadap peristiwa eksodus massal sekitar tahun 1948. Nakba sendiri memiliki arti 'kehancuran'.
Istilah Nakba atau al-Nakba mengacu pada warga Palestina yang kehilangan tanah air mereka selama dan setelah perang Arab-Israel 1948.
Selama periode waktu pada tahun 1947 sampai 1949, ada sekitar 750 ribu warga Palestina diusir dari tanah mereka.
Pada saat itu, pasukan Zionis mengambil 78 persen wilayah Palestina.
Mereka menghancurkan sekitar 530 kota dan desa di sana, dan membunuh sekitar 15 ribu warga Palestina.
Warga Arab Palestina yang terusir menjadi warga tanpa kewarganegaraan, lalu mengungsi ke berbagai negara.
Sampai saat ini, 15 Mei bahkan selalu diperingati sebagai Hari Nakba.
Istilah tersebut diciptakan pada tahun 1998 oleh pemimpin Palestina saat itu, Yasser Arafat.
Dia menetapkan tanggal itu sebagai hari resmi untuk peringatan hilangnya tanah air Palestina.