FOTO: Potret Menyayat Hati Pria Palestina Gendong Jenazah Anak Korban Serangan Israel di Tengah Banjir dan Hujan Deras
Pria Palestina itu berjalan di tengah banjir dan hujan deras dengan menggendong jenazah seorang gadis korban serangan Israel yang terbungkus kain kafan putih.
Pria Palestina itu berjalan di tengah banjir dan hujan deras dengan menggendong jenazah seorang anak korban serangan Israel yang terbungkus kain kafan putih.
FOTO: Potret Menyayat Hati Pria Palestina Gendong Jenazah Anak Korban Serangan Israel di Tengah Banjir dan Hujan Deras
Guyuran hujan deras dan terpaan angin dingin telah menambah penderitaan warga Palestina di Jalur Gaza. Dalam video yang diunggah WAFA, kantor berita resmi Palestina, di platform media sosial X pada 13 Desember 2023, terlihat banjir merendam Kota Jabalia di Jalur Gaza utara.
Video tersebut turut memperlihatkan sebuah pemandangan yang menyayat hati saat seorang pria Palestina menggendong jenazah yang terbungkus kain kafan putih di tengah banjir dan hujan deras.
Jenazah yang digendong pria tersebut merupakan seorang anak perempuan yang menjadi korban serangan brutal Israel.
"Seorang pria Palestina menggendong jenazah gadis Palestina yang tewas akibat serangan udara Israel di Jabalia meski hujan deras," tulis WAFA dalam keterangan pada unggahan tersebut, Rabu (13/12).
A Palestinian man holds the body of Palestinian girl who was killed by an Israeli airstrike in Jabalia despite the heavy rain. #Gazagenocide #Gaza pic.twitter.com/L4xrAJbAQ5
— Wafa News Agency - English (@WAFANewsEnglish) December 13, 2023
Kantor berita Al Jazeera melaporkan bahwa hujan lebat dan angin kencang mempersulit proses pemakaman jenazah.
Tak hanya di Jabalia, Jalur Gaza utara, penderitaan yang semakin memburuk karena hujan deras juga dirasakan warga Palestina yang mengungsi ke Kota Rafah di bagian selatan.
Beberapa keluarga mempunyai tenda yang layak. Namun, banyak juga yang menggunakan terpal atau plastik tipis tembus pandang hanya untuk melindungi barang, bukan untuk melindungi orang.
Banyak pula tenda yang tidak memiliki alas, sehingga orang-orang bermalam dengan meringkuk di atas pasir basah.
Seperti diketahui, puluhan ribu warga Palestina di Jalur Gaza telah mengungsi ke wilayah selatan dengan cara apa pun.
Mereka berbondong-bondong menaiki mobil, truk, kereta kuda atau berjalan kaki menuju Rafah dan mengubah kota yang berbatasan dengan Mesir itu menjadi lautan tenda dan tempat berlindung sementara.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 18.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, Selain itu, ribuan lainnya dikhawatirkan terkubur reruntuhan bangunan.