Kisah Bocah Difabel Asal Kupang, Pergi Sekolah Berbekal Satu Kaki dan Tongkat Bambu
Meski jauh dari perhatian orang tua ditambah kondisinya yang terbatas, Yesi tetap semangat ke sekolah. Dia menggunakan tongkat bambu yang dibuat seadanya oleh sang nenek. Dengan satu kaki dan ditopang bambu, Yesi berjalan menempuh jarak kurang lebih satu kilometer untuk mencapai sekolah.
Video pendek seorang bocah sekolah dasar asal Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur, viral di jejaring media sosial. Bocah ini bernama Stenly Yesi Ndun (7).
Yesi tinggal bersama kakek dan neneknya di Desa Tuapanaf, Kecamatan Takari. Yesi merupakan anak berkebutuhan khusus. Dia hanya memiliki satu kaki.
-
Siapa yang menginspirasi dengan kisahnya? Perempuan 22 tahun itu baru saja mengikuti program Singapore-Indonesia Youth Leaders Exhange Program (SIYLEP). Dia didapuk menjadi Duta Pemuda Indonesia 2023 dan mewakili Provinsi Banten di Program Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Kisahnya turut menginspirasi. Banten provinsi wisata dan budaya Disampaikan Sheila, dirinya bersama 34 perwakilan dari berbagai daerah di Indonesia lainnya bertandang ke Singapura selama lima hari.SIEYLAP sendiri mengusung tema pariwisata yang dikenalkan secara maksimal oleh dirinya. "Sekaligus memperkenalkan tentang Banten dan mengenalkan potensi wisata Banten kepada delegasi Singapura.
-
Apa yang membuat kisah ini menjadi inspiratif? Kisah anak sopir berhasil lolos seleksi anggota Polri ini sontak mencuri perhatian publik.
-
Siapa yang membantu semut kecil dalam membawa gula dalam cerita inspiratif keempat? Tiba-tiba, semut itu melihat beberapa semut lain yang sedang beristirahat di dekatnya. Ia pun menghampiri mereka dan meminta bantuan. Tanpa ragu, semut-semut lain itu segera membantu semut kecil tersebut.
-
Kapan seseorang membutuhkan dorongan dan semangat dari kata-kata inspiratif? Dalam kehidupan yang sering kali penuh dengan tekanan dan ketidakpastian, kata-kata inspiratif dapat menjadi sumber motivasi yang diperlukan untuk menjaga semangat tinggi dan melihat peluang dalam setiap kesulitan.
-
Apa saja contoh cerita humor kocak yang bikin ngakak? Melansir dari beragam sumber, Jumat (7/7) berikut adalah kumpulan cerita humor yang bikin tertawa ngakak hingga guling-guling.
-
Kapan cerita ini terjadi? Pada suatu pemilu, seorang calon kandidat datang ke desa untuk kampanye.
Sejak berumur tiga tahun, Yesi dan saudari kembarnya bernama Stela Ndun sudah ditinggal oleh ayah dan ibunya. Orang tua kandung mereka merantau ke Kalimantan sebagai buruh sawit.
Meski jauh dari perhatian orang tua ditambah kondisinya yang terbatas, Yesi tetap semangat ke sekolah. Dia menggunakan tongkat bambu yang dibuat seadanya oleh sang nenek. Dengan satu kaki dan ditopang bambu, Yesi berjalan menempuh jarak kurang lebih satu kilometer untuk mencapai sekolah.
Bocah kelas 1 Sekolah Dasar Negeri Bijaesahan ini bermimpi mempunyai kaki palsu. Namun orangtuanya yang hanya bekerja sebagai buruh sawit di Kalimantan belum memiliki dana lebih untuk membeli.
Diperlakukan Khusus di Sekolah
Kondisi fisiknya yang tak sempurna, tak membuat Yessi minder dalam pergaulan di lingkungan rumah maupun sekolah. Dia bahkan diperlakukan khusus di sekolahnya.
"Jika ada apel atau olahraga, Yesi kita minta duduk di ruangan kelas sambil belajar," ujar Kepala Sekolah Dasar Negeri Bijaesahan, Dortiana Karice Mau.
Untuk mengamankan diri Yesi, pihak sekolah setiap hari memberi arahan ke semua pelajar agar memperlakukan Yesi dengan baik. Sehingga Yesi pun bermain seperti anak-anak normal lainnya.
Meski memiliki keterbatasan fisiknya, Yesi tergolong anak cerdas di kelas.
"Yesi itu anaknya pintar, rajin dan sopan. Semua pelajaran atau tugas yang diberi guru, selalu dikerjakan sendiri," kata Dortiana.
Prihatin dengan kondisi Yesi, pihak sekolah sempat berkoordinasi dengan dinas sosial agar Yesi disekolahkan di SLB. Namun, niat baik itu ditolak kakek dan nenek Yesi. Mereka ingin Yesi tetap bersama mereka meski hidup serba kesulitan.
"Yesi punya kembar dan kakeknya tidak mau mereka dipisahkan," sebutnya.
Pihak sekolah berharap agar ada pihak yang berbaik hati menyediakan kaki palsu untuk Yesi.
Nenek dan Delapan Cucu
Di rumah berdinding bebak, Yesi dan tiga saudara kandungnya hidup bersama kakek dan neneknya. Selain Yessi dan tiga saudaranya, ada empat cucu lain yang hidup bersama pasutri lansia ini.
"Kami sudah tua, tak mampu kerja lagi. Setiap bulan, Yesi pu bapak dengan mama kirim uang Rp500.000 untuk kebutuhan hidup kami semua di rumah," kata Ursula Takaep (60), nenek Yesi, Rabu (23/9).
Ursula dan suami memiliki empat orang anak laki-laki. Semuanya mencari kehidupan layak di rantau, termasuk ayah Yesi. Setiap hari Ursula yang mengurus ke delapan cucunya. Karena sang suami Bernabas Ndun (84) sudah lama mengalami sakit.
Untuk menanggung kebutuhan hidup setiap hari, mereka hanya berharap bantuan PKH dari pemerintah. Uang itu mereka sisihkan untuk kebutuhan makan minum hingga keperluan sekolah delapan cucunya itu.