Kisah Memilukan Balita di Pekanbaru Dianiaya Pemilik Daycare Hingga Lebam, Diikat Kain Hingga Dilakban
Peristiwa ini terbongkar setelah salah satu pengasuh daycare berani melaporkan ke orang tua korban.
Viral di media sosial balita di Pekanbaru menjadi korban penganiayaan di tempat penitipan anak atau daycare, Early Steps Learning Center Pekanbaru. Pelaku adalah WF, pemilik daycare.
Aya Sopia, orang tua korban menceritakan peristiwa memilukan yang dialami anaknya. Kejadian itu diketahui pada Mei 2024. Mulanya, seorang pengasuh keluar diam-diam dari daycare itu. Kemudian, meminta nomor handphone ibu korban kepada ayah korban.
- Pemilik Daycare di Pekanbaru Ditetapkan Jadi Tersangka Penganiayaan Anak Balita
- Ternyata, Hal Ini yang Buat Saksi Berani Bongkar Penganiayaan Meita Irianty ke Balita di Daycare
- Berbaju Tahanan, Ini Tampang Meita Irianty Tersangka Penganiaya Balita di Daycare Kini Tertunduk
- Ditangkap Polisi, Pemilik Daycare di Depok Akui Aniaya Balita
"Setelah mendapatkan nomor handphone tersebut, salah seorang pengasuh menghubungi saya dan melaporkan apa yang sudah dialami oleh anak saya selama di tempat penitipan," katanya, Jumat (9/8).
Sebagai bukti, pengasuh tersebut memvideokan. Dia merasa kasihan dan tidak tega sehingga berani memvideokan apa yang dilakukan pelaku. Pada video tersebut, korban diikat menggunakan kain.
Karena anak korban terbilang aktif, pelaku kemudian mengikat korban menggunakan lakban.
"Anak saya inikan orangnya aktif, jadi mudah sama dia untuk melepaskan ikatan kain, jadi dirubah ikatan menggunakan lakban," jelas Aya.
Selain korban diikat, pelaku juga tidak memberikan makan selama di tempat penitipan serta memasukkan korban ke dalam ruangan bayi.
"Niat pengasuh menggabungkan korban dengan bayi, agar teman-teman korban tidak melaporkan kejadian kepada orangtuanya," kata Aya.
Orang tua korban tidak pernah curiga melihat lebam-lebam yang ada di badan anaknya, karena korban memang aktif.
"Setelah mendapat laporan dan video dari salah satu pengasuh, baru sadar anaknya sudah disiksa selama di tempat penitipan," katanya.
Setelah melihat peristiwa yang dialami anaknya tersebut, orang tua korban membuat laporan kepolisian pada 31 Mei 2024.
"Kami dipanggil oleh penyidik dan mengatakan kalau pelaku tidak bisa ditahan, karena ancamannya di bawah 5 tahun," ungkap Aya.
Ibu korban berharap agar mendapat keadilan atas apa yang diterima oleh korban, karena anaknya sudah disiksa.
"Berharap agar daycarenya ditutup dan pemilik juga disanksi," tegas Aya.
Sebelumnya, viral tempat penitipan anak, kaki dan mulutnya dilakban oleh seorang perempuan, yang diduga pengasuh anaknya di Early Steps Daycare di Jalan Pandawa Lima, No 1, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Riau.
Tidak hanya itu, anak-anak tidak dikasih makan agar anak tidak BAB karena repot mengurusnya.
Polisi menetapkan pemilik daycare atau tempat penitipan anak Early Steps Learning Center Pekanbaru sebagai tersangka. Pemilik tersebut seorang wanita inisial WF.
"WF sudah ditetapkan tersangka sejak kemarin. Sejumlah saksi sudah diperiksa," kata Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra kepada merdeka.com.