Kisah Perjuangan Holipah Penjual Bunga Tabur, 12 Tahun Menabung Akhirnya Bisa Naik Haji
Holipah menyisihkan uang dari berjualan mulai dari Rp10.000 sampai Rp20.000 untuk tabungan pergi haji.
Setelah 12 tahun menabung sedikit demi sedikit akhirnya bisa mewujudkan mimpinya untuk pergi ke tanah suci
- BPKH Ajak Masyarakat Rencanakan Haji Sejak Muda, Begini Caranya
- Kisah Haru Ibu Rumah Tangga Asal Jombang Daftar Umrah Pakai Uang Koin Rp30 Juta, Hasil Nabung 4 Tahun dari Sisa Belanja
- Menabung Rp5 Ribu Setiap Hari selama 19 Tahun, Juru Parkir Asal Jombang Akhirnya Bisa Berangkat Haji Bersama Istri
- Pelunasan Biaya Haji Ditutup, Kementerian Agama: Kuota Haji Reguler Sudah Full
Kisah Perjuangan Holipah Penjual Bunga Tabur, 12 Tahun Menabung Akhirnya Bisa Naik Haji
Perjalanan untuk meraih mimpi pergi ke Baitullah tidaklah mudah bagi sebagian orang. Penghasilan pas-pasan seringkali menjadi keraguan bagi orang untuk bisa menunaikan ibadah haji.
Namun, kondisi itu tak membuat seorang lansia di Lumajang, Jawa Timur patah semangat. Setelah menabung selama belasan tahun dari hasil jualan bunga tabur, akhirnya bisa berangkat haji tahun ini.
Seperti yang dialami Holipah (69), warga Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro ini. Setelah 12 tahun menabung sedikit demi sedikit akhirnya bisa mewujudkan mimpinya untuk pergi ke tanah suci Mekkah.
Perjalanan menabung Holipah sungguh penuh kesabaran dan kegigihan. Pasalnya, ia sehari-hari bekerja sebagai penjual bunga tabur untuk ziarah. Semenjak ditinggal mendiang suami pada tahun 2008, Holipah bertekad untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan berjualan bunga tabur. Setiap pagi, ia pergi ke pekarangan untuk memetik bermacam-macam bunga dan dijual kembali untuk keperluan orang yang berziarah.
Selain bunga tabur, Holipah juga menyelingi dengan berjualan sayuran dan bumbu rempah-rempah.
Di tahun 2012, Holipah memantapkan dirinya untuk mendaftar haji. Dari situlah perjuangan untuk menyisakan penghasilan dari berjualan bunga tabur dilakoninya demi bisa memenuhi panggilan ke Baitullah. Setiap harinya, Holipah menyisihkan uang dari berjualan mulai dari Rp10.000 sampai Rp20.000 untuk tabungan pergi haji.
"Awalnya sejak suami saya meninggal, mimpinya pengen saya bisa berangkat haji. Pesan beliau (almarhum suami) disuruh jualan sayur dan kembang. Dapat hasil jualan ya kadang Rp20.000 itu ditabung. Terus juga ikut arisan juga. Alhamdulillah keinginan tercapai bisa berangkat," kata Holipah pada Kamis (16/5).
Sementara itu, Luluk Fitria sang keponakan mengaku semangat Holipah untuk bekerja dan menabung untuk haji sangat gigih.
"Mbok'e ini semangat kerja setiap hari jual bunga, sayur, terus dikumpulkan uangnya dengan titip ke saya," kata Luluk.
Kini penantian selama 12 tahun akhirnya sudah di depan mata
Holipah masuk dalam kuota pemberangkatan haji musim 2024.
Holipah saat ini mulai mempersiapkan keberangkatan dirinya yang tergabung dalam kloter 40 dan dijadwalkan berangkat pada 21 Mei mendatang.
Ia juga sudah mulai mempersiapkan diri mulai bacaan-bacaan dan do'a yang diperlukan untuk ibadah di Mekkah dan Madinah nanti.