Kisah Pilu Balita Berjuang Sepekan Lawan Gagal Ginjal Sebelum Meninggal
Balita berusia tiga tahun yang biasa disapa Qia itu mengalami demam dan flu pada Kamis (6/10). Untuk meredakan demam dan flu, balita tersebut diberi obat penurun demam dan flu dalam bentuk cair oleh orang tuanya.
Azqiara Anindita Nuha, balita asal Depok meninggal akibat gagal ginjal akut. Dia diketahui sempat mengonsumsi obat penurun panas cair.
Balita berusia tiga tahun yang biasa disapa Qia itu mengalami demam dan flu pada Kamis (6/10). Untuk meredakan demam dan flu, balita tersebut diberi obat penurun demam dan flu dalam bentuk cair oleh orang tuanya.
-
Bagaimana cara mencegah gagal ginjal? Gagal ginjal dapat dicegah dengan langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan secara rutin.Pertama, sangat penting untuk mengubah pola hidup menjadi lebih sehat dengan meninggalkan kebiasaan merokok dan menghindari alkohol.Selain itu, memantau fungsi ginjal secara teratur melalui tes darah dan urin juga penting untuk memastikan kesehatan ginjal. Kemudian mengontrol tekanan darah dengan menjaga pola makan yang sehat.Berolahraga secara teratur dan menghindari makanan yang tinggi garam juga dapat membantu mencegah gagal ginjal.Selain itu, memperhatikan asupan cairan dengan minum air putih yang cukup juga sangat penting untuk menjaga kesehatan ginjal.
-
Apa saja yang bisa dilakukan untuk mengatasi gagal ginjal? Apabila penyakit ginjal sudah tahap akhir alias gagal ginjal kronis, maka tidak bisa lagi diperbaiki, yang bisa dilakukan adalah mengganti fungsi ginjal menyaring dan membuang racun dengan cuci darah alias hemodialisis, continuous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD), atau transplantasi ginjal.
-
Kapan gejala penyakit ginjal muncul? Gejala penyakit ginjal dapat sangat bervariasi, mulai dari gejala ringan seperti kelelahan dan nyeri punggung, hingga gejala yang lebih serius seperti pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki, serta gangguan pada tekanan darah.
-
Apa itu batu ginjal? Di sisi lain, ginjal adalah organ yang penting untuk menyaring limbah dan zat beracun dari darah, mengubahnya menjadi urine. Batu ginjal adalah endapan keras yang terbentuk di ginjal, seringkali terdiri dari mineral seperti kalsium, oksalat, dan asam urat.
-
Kenapa gagal ginjal bisa menyebabkan kesemutan? Neuropati uremik adalah komplikasi neurologis yang sering terjadi pada pasien dengan gagal ginjal kronis. Kondisi ini terjadi karena penumpukan produk limbah nitrogen dalam darah yang tidak dapat dieliminasi dengan baik oleh ginjal yang tidak berfungsi dengan baik. Neuropati uremik dapat menyebabkan kerusakan pada saraf perifer, yang dapat menyebabkan sensasi kesemutan, mati rasa, atau nyeri pada ekstremitas tubuh.
“Awalnya anak saya panas dan pilek di malam Jumat. Panas dan pilek biasa doang, belum saya bawa ke dokter dan saya kasih obat yang ada di rumah dulu. Panasnya saya kasih paracetamol biasa (sirup), terus pileknya saya itu kasih obat pilek (sirup),” kata Soliha, ibu korban ditemui di rumahnya di kawasan Ratu Jaya, Kecamatan Cipayung, Depok, Jumat (21/10).
Esok harinya demam Qia turun. Namun pada Sabtu dinihari, Qia kembali demam dan langsung dilarikan ke klinik karena disertai muntah dan diare. Di sana Qia diberi obat dan mengalami perbaikan.
Namun Qia masih terus muntah sehingga diputuskan untuk menjalani perawatan ke RS Bunda Aliyah Depok. Di sana Qia langsung ditangani di Instalasi Gawat Darurat dan menjalani pemeriksaan laboratorium.
“Dokternya bilang akan dilakukan pengecekan secara lanjut, soalnya takut anak saya gagal ginjal katanya. Di situ saya langsung merasa hancurkan. Kemudian dicek segala macam dan keluar hasil lab anak saya yang menyatakan bahwa benar, anak saya mengidap gagal ginjal akut yang kalau enggak salah sudah stadium 3,” ujarnya.
Di RS Bunda Aliyah, anaknya dirawat di Ruang PICU. Saat malam pertama dirawat, kondisi Qia mengalami perburukan dalam waktu cepat. Dia mengaku sangat terpukul melihat kondisi anaknya yang mengalami perburukan drastis. Kemudian tim dokter menyarankan untuk merujuk ke RS Cipto Mangunkusomo (RSCM) Jakarta.
“Prosesnya cukup cepat dari stadium 3 langsung ke stadium 6 sehari setelah PICU. Makanya dokternya bilang anak saya harus cepat di rujuk ke rumah sakit tipe A yang ada Hemodeolisa (HD) Anaknya, karena di sini tidak lengkap. Dokter sudah mengirimkan link ke rumah sakit tipe A yang ada HD anaknya, tapi penuh,” terangnya.
Qia baru dapat ruangan di RSCM pada Selasa (11/10). Sehari dirawat di sana, anaknya kembali mengalami perburukan bahkan sampai hilang ingatan.
“Dia enggak ngenalin saya,” ungkap Soliha.
Pada Kamis (13/10) anaknya dipasang alat cuci darah. Saat itu detak jantung Qia sempat hilang hingga harus digunakan alat picu jantung baru detaknya muncul lagi.
Kemudian Qia dipasangi ventilator dan mulai normal sehingga vantilator pun dicopot. Soliha mengira kondisi anaknya sudah membaik karena ventilator sudah dicopot. Namun pada Jumat (14/10), anaknya menjalani cuci darah atau Hemodialisa (HD) hingga lima jam.
“Selama menjalani HD anak saya tidak sadar. Pas di HD itu sempat ada beberapa kendala dari lampu indikator yang merah bunyi terus, ternyata darahnya tinggi sampai 293 pokoknya. Setelah kelar cuci darah itu di hari Jumat itu tetap di selang pipisnya enggak keluar sama sekali. Sampai enggak ada progres bagus,” jelasnya.
Dirinya mengaku tidak tahu apa penyebab penyakit yang diderita anaknya. Dia sudah bertanya pada dokter namun belum ada jawaban yang pasti.
“Di RSCM juga dibilang gagal ginjal akut tapi sampai sekarang saya belum mengetahui penyebab anak saya gagal ginjalnya itu karena apa, saya belum mengetahui jawabannya. Jawabannya, masih di teliti, masih di teliti,” ujarnya.
Soliha mengaku sangat kaget ketika anaknya didiagnosa gagal ginjal akut. Karena menurutnya tidak ada riwayat penyakit tersebut sebelumnya. Musibah yang menimpanya bagaikan petir di siang bolong yang tidak pernah diduga sebelumnya.
“Tiba-tiba kok penyakitnya seperti ini. Dalam waktu seminggu itu udah kaya busur panah yang lagi ditarik terus di arahkan ke satu tujuan, terus langsung enggak ada,” pungkasnya.
(mdk/fik)