Kisah pilu bocah 6 tahun peluk jasad Ibu yang dibunuh bapaknya
Andika (6) malam itu hanya bisa menangis dan memeluk jasad Ibunya yang sudah tidak bernyawa akibat dibunuh bapaknya.
Rina Aprilia (24), ibu muda warga Dusun Rejosari III, Desa Grabag, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah diketemukan di rumahnya sendiri Rabu (30/9) di ruang keluarga. Rina dibunuh oleh suaminya sendiri Hendri Bayu Irawan (25) warga Desa Ngabean, Kecamatan Secang dengan cara memukulinya lalu mencekik korban hingga tewas.
Tragisnya lagi pembunuhan itu terungkap dari tangisan sang anak yang masih berusia 6 tahun, Andika Refa Pratama. Andika malam itu hanya bisa menangis dan memeluk jasad Ibunya yang sudah tidak bernyawa. Tangisan Andika rupanya didengar oleh tetangganya, Sumiyati.
"Saya mendengar tangis anak korban," ungkap saksi Sumiyati.
Sumiyati kemudian mencoba untuk mendekat rumah dan berupaya masuk ke rumah melalui pintu samping, karena pintu depan dalam kondisi terkunci. Sumiyati tak menyangka mendapati korban dalam kondisi meninggal dunia di ruang keluarga sendiri. Posisinya tengkurap dengan darah segar mengalir dari hidung.
Kasus pembunuhan ini pun langsung membuat geger warga setempat. Mengapa sang suami tega membunuh istrinya sendiri? Berikut kisahnya:
-
Apa yang dimaksud dengan KDRT? Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah salah satu bentuk pelanggaran hak asasi manusia yang sering terjadi di Indonesia. KDRT dapat berupa kekerasan fisik, psikis, seksual, atau ekonomi yang dilakukan oleh anggota keluarga terhadap anggota keluarga lainnya.
-
Kapan korban melapor kasus KDRT? Laporan yang dilayangkan korban pada 7 Agustus 2023 lalu telah diterima Unit PPA Polres Metro Bekasi dan masih dalam proses penyelidikan.
-
Siapa yang menjadi korban KDRT? Bagaimana tidak, seorang gadis di Sulawesi Utara menjadi korban KDRT oleh sang suami.
-
Siapa saja yang bisa menjadi korban KDRT? Kekerasan ini tidak terbatas pada satu gender atau usia tertentu; sebaliknya, ia merajalela di berbagai lapisan masyarakat, merusak kehidupan individu yang terjebak di dalamnya.
-
Kenapa KWT Srikandi dibentuk? Mengatasi Masalah Kenaikan Harga Pangan KWT Srikandi dibentuk pada awal tahun 2023 lalu. Saat itu, peruntukannya adalah membantu mengatasi kenaikan harga pangan dan memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.
-
Apa dampak KDRT pada anak? Anak-anak yang terpapar kekerasan juga berisiko mengalami gangguan mental yang serius di kemudian hari.
Korban dipukuli lalu dicekik
Kapolsek Grabag, Magelang AKP Ign Susana saat konfirmasi wartawan menjelaskan, dari hasil penyelidikan dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), korban diketahui mengalami lebam di bagian wajah dan leher. Diduga, korban dicekik sebelum meninggal dunia.
"Diduga korban meninggal karena dibunuh suaminya. Korban kemungkinan dibunuh sekitar pukul 00.00-02.30 WIB dini hari. Kami masih menyelidiki dan mendalami kasus ini," jelasnya.
Polisi pun langsung memburu Hendri Bayu Irawan (25). Polisi pun segera meminta keterangan dari para saksi dan keluarga korban dan pelaku.
Barang-barang berhara korban juga diambil pelaku
Beberapa barang berharga milik korban Rina diketahui telah raib saat kejadian. Barang-barang berharga itu diantaranya gelang 26 gram, kalung panjang dan bandul 20 gram, BlackBerry, tablet, cincin 4 gram dan uang Rp 5 juta.
Usai membunuh, pelaku lalu kabur dengan terlebih dahulu menguras harta benda milik istrinya. Sementara itu sang anak dibiarkan di dalam rumah.
Pisah ranjang satu bulan
Latar belakang kasus pembunuhan ini adalah masalah rumah tangga. Pasangan muda ini sudah pisah ranjang sekitar satu bulan lamanya. Ibu korban menghendaki keduanya bercerai karena pelaku tidak memiliki pekerjaan tetap, sedangkan pelaku bersikukuh tidak mau dipisahkan.
Pada masa pisah ranjang tersebut, keduanya dekat dengan pria dan perempuan idaman lain, hingga akhirnya sebelum kejadian pelaku mendengarkan istrinya ngobrol mesra dengan pria lain melalui telepon seluler.
Pelaku yang mendengarkan percakapan itu dari luar rumah, kemudian naik pitam. Pelaku kemudian menggedor-gedor pintu rumah dan setelah berhasil masuk dia mencecar istrinya dengan pertanyaan seputar perselingkuhannya.
"Karena emosi, pelaku lantas mencekik leher korban hingga tewas," kata kata Kapolres Magelang AKBP Murbani Budi Pitono di Magelang.
Kabur, pelaku pamitan kepada pacar
Usai berpamitan dengan orangtuanya, pelaku kemudian di antar rekannya menuju Banyumanik, Semarang. Sebelumnya dia sempat berpamitan dengan pacarnya Deni Mikasari, warga Pringsurat, Temanggung. Dari Banyumanik dia naik Taksi menuju Terminal Terboyo kemudian naik bus menuju Surabaya.
Di tengah perjalanan, pelaku berubah pikiran dan berkeinginan untuk memperdalam agama di pondok pesantren. "Pelaku sempat singgah di pondok pesantren sebelum akhirnya ditangkap," kata kata Kapolres Magelang AKBP Murbani Budi Pitono.
Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, berupa uang Rp 5 juta, perhiasan, dan telepon seluler milik korban.
Pelaku ditangkap di Pondok Pesantren
Kepolisian Resor Magelang, Jawa Tengah, berhasil menangkap Hendri Bayu Irawan (25) yang diduga telah membunuh istrinya Rina Aprilia (24), warga Dusun Rejosari III, Desa Grabag, Kabupaten Magelang.
"Hendri ditangkap dalam pelariannya menuju Pulau Bali. Pelaku kami amankan di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, sesaat setelah singgah di sebuah pondok pesantren," kata Kapolres Magelang AKBP Murbani Budi Pitono di Magelang, Rabu.
Ia mengatakan sejak awal polisi sudah mencurigai Hendri sebagai pelaku pembunuhan yang terjadi pada Selasa (30/9) dini hari tersebut, karena usai kejadian pelaku mendadak kabur.
"Tim buser telah melacak keberadaan pelaku sejak melarikan diri dari rumah. Kami lakukan pengejaran dan berhasil ditangkap di Pasuruan," katanya didampingi Kasat Reskrim Polres magelang AKP Samsu Wirman.