Kisah Raffi Atqiyah, Pemuda Asal Banten yang Diloloskan Jenderal Dudung Jadi TNI Berkat Kemampuan Empat Bahasa
Meskipun berasal dari latar belakang keluarga berekonomi sederhana, Raffi berhasil mewujudkan salah satu mimpinya bergabung dengan Tentara Nasional Indonesia.
Meskipun berasal dari latar belakang keluarga berekonomi sederhana, Raffi berhasil mewujudkan salah satu mimpinya bergabung dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Kisah Raffi Atqiyah, Pemuda Asal Banten yang Diloloskan Jenderal Dudung Jadi TNI Berkat Kemampuan Empat Bahasa
Seorang pemuda berusia 21 tahun asal Lebak, Banten, baru-baru ini mencuri perhatian publik sebab pencapaian dan kisah inspiratifnya. Pemuda itu bernama Raffi Atia.
- Kilas Balik Kasus Rafael Alun: Dari Sang Anak Jadi Tersangka Penganiayaan, Sampai Dituntut 14 Tahun Penjara
- Niilai Putusan Langgar UU Pemilu, Eks Kuasa Hukum Rizieq Beberkan Dugaan Pelanggaran Etik Anwar Usman Cs
- Perjalanan Kasus Dugaan Korupsi yang Menjerat Mentan Syahrul Yasin Limpo
- Raffi Ahmad Temui Prabowo di Kemenhan: Sosok Panutan Kita Semua
Meski berlatar belakang keluarga berekonomi sederhana, Raffi berhasil mewujudkan salah satu mimpinya bergabung Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Raffi yang lahir di Boyolali, Jawa Tengah, pada tanggal 10 Maret 2002, ini tinggal bersama neneknya di Kampung Gajrug, Desa Bintang Resmi, Kecamatan Cipanas, Lebak, Banten.
Dalam cuplikan video yang dibagikan akun YouTube TNI AD, pada Rabu (27/9), tampak Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Dudung Abdurachman, terkesima dengan kemampuan bahasa Raffi.
Kekaguman itu berawal ketika Raffi bertemu dengan Jenderal Dudung dan jajaran petinggi lainnya. Raffi memperlihatkan kemampuannya menguasai empat bahasa asing.
Raffi menguasai empat bahasa asing, seperti bahasa Inggris, Rusia, Italia, dan bahasa Arab.
Raffi juga menguasai bahasa daerah seperti Jawa dan Sunda.
"Bahasa apa yang dikuasai," kata Jenderal Dudung.
"Siap izin, bahasa Inggris aktif, bahasa Arab pasif, bahasa Rusia pasif dan bahasa Italia pasif sekaligus bahasa daerah jawa dan sunda aktif," jawab Raffi.
Kemampuan berbahasa Raffi itu membuat Jenderal Dudung kagum. Jenderal Dudung kemudian menjamin Raffi masuk Tamtama TNI AD tanpa perlu mengikuti ujian.
"Udah, kalau gitu jangan Tamtama, langsung Bintara aja ini ya, langsung Bintara aja," ujar Jenderal Dudung sembari menunjuk ke arah Raffi.
Raffi yang mendengar dijamin lolos masuk TNI, mengungkapkan rasa syukurnya sembari menangis dengan bersujud. Raffi kemudian mencium tangan Jenderal Dudung sebagai tanda terima kasihnya.
Kemampuan Lain Dimiliki Raffi
Dalam unggahan resmi YouTube milik TNI AD, keahlian Ravi tidak berhenti di situ. Selain kemampuannya dalam berbahasa, dia juga memiliki bakat dalam berbagai olahraga seperti tinju dan seni bela diri khas Banten yang dikenal dengan nama debus.
Adapun kemampuan lain yang dimilikinya, yakni keahlian dalam komputer, sebab latar belakang pendidikannya saat SMK mengambil jurusan Teknik Komputer Jaringan.
Kisah Hidup Raffi
Yang membuat kisah Raffi semakin inspiratif adalah menjadi anggota TNI adalah impian terakhir dari almarhum ayahnya yang wafat pada 2017 lalu.
Kala itu, ayahnya berpesan agar Raffi menjadi seorang TNI. Berangkat dari situ, Raffi membulatkan tekadnya dan memutuskan untuk mewujudkan impian ayahnya.
Meskipun hidup dalam kondisi ekonomi sederhana, Raffi yang tinggal bersama ibunya di Boyolali telah mengukir jalan menuju prestasi.
Ibu Raffi harus bekerja sebagai buruh harian di sebuah pabrik kulit untuk mencukupi kehidupan sehari-hari sang anak.
Kisah Raffi Adqiyah menjadi bukti nyata bahwa dengan tekad, kegigihan, dan semangat pantang menyerah, seseorang dapat meraih impiannya tanpa memandang latar belakang atau kendala ekonomi.