Kisah Siswa Kelas 5 SD di Palembang Jualan Keripik demi Hidupi 3 Adik dan Nenek
Tanggung jawab itu dipikul Iki setelah ibunya sakit lalu meninggal dan ayahnya minggat dua tahun lalu.
Seorang bocah laki-laki berusia sebelas tahun bernama Muhammad Rizky Aditya atau kerap disapa Iki menjadi tulang punggung keluarga dengan penghasilan tak seberapa.
- Respons Ayah Siswi SMP Usai Pembunuh dan Pemerkosa Anaknya Dituntut Hukuman Mati: Nyawa Dibalas Nyawa
- Perjuangan Bocah 11 Tahun di Palembang Hidupi 3 Adik Usia Balita Nyambi Jualan Keripik di Sekolah
- Siswa Kelas 3 SD ini Keren Banget, Jadi Petugas Pengibar Bendera bak Anggota Paskibraka Berpengalaman Banjir Pujian
- Kisah Pilu Siswa SD di Serang, Demi Sekolah Bertaruh Nyawa Sebrangi Sungai Besar dengan Rakit hingga Harus Berenang
Kisah Siswa Kelas 5 SD di Palembang Jualan Keripik demi Hidupi 3 Adik dan Nenek
Tanggung jawab itu dipikul Iki setelah ibunya sakit lalu meninggal dan ayahnya minggat dua tahun lalu.
Iki bersama tiga adik dan neneknya tinggal di rumah kontrakan, Jalan DI Panjaitan, Lorong Keramat, Gang Bakti, Kecamatan Seberang Ulu II, Palembang. Ketiga adiknya masih kecil, yakni Aisyila (5), Dani (3), dan Khalfi (2), sedangkan neneknya bernama Saadah.
Semasa ibunya masih ada, kehidupan keluarga Iki terbilang normal. Namun sejak ibunya menderita penyakit liver dan jantung bocor dua tahun lalu, bocah itu terpaksa mengambil alih mencari nafkah.
Ia harus berjualan keripik dan kerupuk keliling, masuk satu lorong ke lorong lainnya untuk makan keluarga, membayar kontrakan sekaligus membeli obat ibunya.
Namun pada 14 Januari 2024, ibunya meninggal dunia sehingga Iki dan adik-adiknya menjadi anak piatu. Sementara ayahnya minggat sejak ibunya sakit-sakitan.
"Jualan sejak kelas tiga SD untuk beli obat ibu sama makan terus bayar kontrakan. Sekarang masih jualan untuk makan kami sekeluarga, tapi kontrakan harus dibayar juga," ungkap Iki, Selasa (6/2).
Iki berjualan sepulang sekolah sampai pukul 10 malam. Keripik, kerupuk, dan penganan ringan ia ambil dari agen demi sedikit keuntungan.
Di waktu sela, Iki juga terpaksa mengamen agar kebutuhan keluarganya tercukupi, minimal bisa makan di hari itu saja. Uang hasil kerja kerasnya diserahkan kepada neneknya agar pengeluaran bisa diatur.
Iki berharap nasib keluarganya lebih beruntung. Meski susah mencari uang, bocah ini menginginkan dia dan adik-adiknya bisa sekolah agar mengubah nasib mereka.
"Saya berupaya tetap sekolah dan adik-adik saya juga begitu. Kami ingin jadi orang sukses nantinya," kata Iki.
Dikunjungi Staf Presiden
Kisah Iki yang sempat viral di media sosial sampai ke telinga Istana Kepresidenan. Hari ini sejumlah staf Presiden datang berkunjung ke rumah Iki.
Mereka membawa bantuan sembako kepada keluarga Iki dan juga buku tabungan sekolah bagi Iki. Dikabarkan, Presiden Joko Widodo juga ingin datang ke Palembang hanya untuk menemui Iki.
"Iya tadi pagi staf Presiden datang ke sini, kasih bantuan sembako dan tabungan sekolah. Katanya pak Jokowi mau berkunjung juga, tapi belum tahu," kata Ketua RT setempat Hamdi Jamil.