Kisah Supiyem, tuna netra dan hidup seorang diri di rumah reyot
Supiyem cuma dapat Rp 2,5 juta dari pemerintah setempat. Duitnya habis buat tambal lantai rumah.
Seorang nenek duduk termenung di dalam sebuah rumah reyot yang sudah tidak layak huni di lingkungan RT 02/RW 06, Desa Sembir, Kelurahan Bugel, Kecamatan Sidorejo, Salatiga, Jawa Tengah. Di tangan nenek tuna netra itu tergenggam sebuah tongkat kayu menjadi penyangga saat dia berdiri.
Adalah Supiyem (78 tahun), seorang janda sudah bertahun-tahun terpaksa tinggal seorang diri di rumahnya meski sesekali delapan anaknya secara bergantian mengunjunginya.
Rumah Supiyem jauh dari kesan layak huni karena hampir roboh, dan sejumlah tiang penyangganya sudah terlihat rapuh.
"Mau bagaimana lagi, adanya seperti ini ya saya terima saja. Saya sudah tidak bisa apa-apa. Kalau hujan semua bagian rumah bocor, saya harus cari tempat berteduh agar tidak terkena air hujan," kata Supiyem saat ditemui di rumahnya, Jumat (3/4).
Supiyem mengatakan, delapan anaknya memang tinggal tidak jauh dari rumahnya. Meski demikian, Supiyem menyadari, kedelapan anaknya juga hidup pas-pasan. Sehingga Supiyem jarang mengeluhkan kondisinya yang serba kekurangan.
Meski beberapa kali ditawari tinggal bersama salah satu anaknya, Supiyem selalu menolak. Saat ditanya mengenai perhatian sejumlah pihak terkait bantuan, Supiyem mengaku tidak pernah mengharapkan hal tersebut.
Supiyem juga mengatakan belum pernah ada pihak manapun yang menawarkan bantuan ke rumahnya.
Salah satu anak Supiyem, Sabar 40 (tahun) mengatakan, selama ini dia hanya bisa memperbaiki sejumlah atap rumah ibunya jika memiliki uang lebih. Sabar yang saban hari bekerja sebagai buruh kasar mengatakan, saat hujan turun, dia mendatangi rumah ibunya buat membantu pindah dari kamar tidurnya agar tidak terkena tetesan air hujan.
"Kalau diajak ke rumah anak-anaknya, ibu tidak pernah mau. Setiap hujan turun, saya datang ke rumah ibu untuk memastikan tidak terkena air hujan karena atap kamar bocor. Selama ini ibu juga belum pernah ditawari bantuan untuk renovasi rumah," kata Sabar.
Hal yang sama diungkapkan oleh salah satu tetangga Supiyem, Masal Gurusinga 45 (tahun). Masal mengatakan, Supiyem pernah satu kali mendapatkan bantuan dari pemerintah kota Salatiga untuk memperbaiki rumahnya pada 2009 lalu hanya sebesar Rp 2,5 juta. Dana itu kemudian digunakan untuk menambal lantai rumah dengan semen.
Masal berharap, Supiyem dapat memperoleh bantuan perbaikan rumah secara total lantaran kondisi rumahnya kian hari kian memprihatinkan.
"Harapannya segera dapat bantuan. Setahu kami pemerintah ada program bedah rumah. Bahkan di wilayah kami sudah ada beberapa warga yang rumahnya lebih layak dari Nenek Supiyem justru mendapatkan bantuan," tandas Supiyem.
Baca juga:
Suami minggat dengan WIL 5 tahun lalu, Rinawati hidup terlunta-lunta
Potret haru sang bocah pengojek payung, kedinginan di tengah hujan
Cerita pilu nelayan Aceh menderita infeksi kronis sampai buta
Usai sidang lanjutan keterangan saksi, nenek Asyani pingsan
Nenek Sati sedih punya anak sukses tapi lupa padanya
Nenek Sati rela tak makan demi mengurus dua cucu kembarnya
-
Apa isi dari kue moci kekinian yang ada di Salatiga? Tidak seperti moci kebanyakan yang diisi kacang atau gula merah, moci di sana diisi aneka buah segar. Buah-buah yang menjadi isian dari kue moci itu antara lain stroberi, mangga, peach, hingga rasa cokelat, oreo, dan milo.
-
Siapa yang dimakamkan di makam misterius di Salatiga? Dilansir dari kanal YouTube Tri anaera vloger, jasad yang dimakamkan di situ adalah seorang pemilik perkebunan kayu sekaligus penjual kayu olahan. Namanya Williem Gerard Herman van Blommstein.
-
Apa yang banyak berubah di Kota Salatiga? Dalam sebuah video, tampak suasana jalan raya di depan kantor pos di Kota Salatiga. Lalu perekam video menunjukkan sebuah foto lama yang memperlihatkan suasana jalanan itu pada tahun 1928. Tampak belum banyak bangunan berdiri dalam foto tersebut. Selain itu jalanan belum penuh kendaraan dan kondisinya yang belum diaspal.
-
Apa itu Enting-Enting Salatiga? Salah satu kuliner bersejarah di Salatiga adalah enting-enting. Makanan yang sudah ada sejak tahun 1928 ini tergolong unik karena proses pembuatannya bisa dikatakan tanpa menggunakan mesin, alias masih menggunakan tangan manusia.
-
Apa saja yang bisa dilakukan di Kopeng Salatiga? Tidak hanya memiliki hawa sejuk, Kopeng juga memiliki banyak destinasi menarik. Tempat wisata ini terkenal dengan suasana hutan pinus yang punya banyak wahana petualang.Ada beberapa wahana menarik yang ditawarkan di Kopeng Salatiga, seperti flying fox, panjat jaring, dan berbagai wahana outbond menyenangkan lainnya.
-
Apa itu SalingJaga? Salah satunya melalui inovasi SalingJaga, yakni program asuransi jiwa syariah dari Kitabisa yang berlandaskan tolong-menolong antaranggota. Sehingga dengan program ini sesama anggota SalingJaga bisa berbagi melalui sistem patungan bila ada yang terkena musibah.