Kisah UMKM Jamu Asal Bontang, Bermula untuk Biaya Kuliah Kini Tembus Pasar Taiwan
Selain 20 varian jamu siap minum, Dapur Jamu Ibu ini juga menyediakan sirup dan jamu serbuk instan.
Saat ini sudah ada 20 varian jamu dengan bahan dasar jamu pada umumnya.
- Kisah Emak-Emak di Nusa Jaya Tangerang Tanam Sayur di Lahan Kosong, Bantu Pangan Warga di Tengah Mahalnya Bahan Pokok
- Sepuluh Tahun Kelola Bimbel Kini Banting Setir Jualan Minuman di Kawasan Wisata, Pria Asal Madiun Ini Ungkap Alasannya
- Mengenal Jamu Seruni Putih, Resep Turun Temurun yang Menolak Punah
- Kisah Haru Seorang Wanita, Sengaja Lepas Baterai Jam demi Bantu Kakek Servis Jam Keliling
Kisah UMKM Jamu Asal Bontang, Bermula untuk Biaya Kuliah Kini Tembus Pasar Taiwan
Indah Purnamasari tampak antusias menunggu di stan miliknya yang menjual ragam jamu hasil olahannya. Berbagai jenis jamu berjajar rapi di sebuah rak yang ditaruh di depan
Tak jauh darinya terlihat Wakil Wali Kota Bontang, Najirah bersama Ketua PKK Kota Bontang, Hapidah Basri Rase sedang meninjau stan milik UMKM lain. Indah kembali menyusun produknya dan bersiap menjelaskan jika rombongan Pemerintah Kota Bontang tiba.
Lapangan Lang-lang yang menjadi pusat kegiatan Gebyar UMKM Bontang 2024 memang tampak meriah.
Puluhan UMKM berjajar rapi memamerkan produk andalannya. Tak ketinggalan ribuan masyarakat juga memadati lapangan, berbelanja, ataupun sekadar jalan-jalan.
Di Tengah lapangan tampak panggung besar sedang menyajikan penampilan band lokal. Suasana tambah meriah dengan lagu-lagu kekinian yang dibawakan grup band tersebut.
"Selamat datang di Dapur Jamu Ibu," kata Indah menyambut rombongan Pemkot Bontang tersebut.
Najirah bahkan menyempatkan duduk di stan jamu ini karena kelelahan berkeliling. Indah spontan menyodorkan jamunya yang memang cocok disajikan dingin.
Perempuan berusia 28 tahun ini kemudian menjelaskan tentang produknya. Tampak pula Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan (DKUKMP) Kota Bontang, Kamilan. Produk jamu yang diproduksi Dapur Jamu Ibu memang beragam. Rempah dan bahan dapur menjadi bahan baku utama.
"Jamu bagi anak muda itu dianggap kuno. Maka kami kemudian membuat produk jamu dengan tidak pahit. Bahkan semua varian kami rasanya manis," kata Indah kepada liputan6.com usai melepas kepergian rombongan Pemerintah Kota Bontang, Kamis (2/5/2024).
Saat ini sudah ada 20 varian jamu dengan bahan dasar jamu pada umumnya. Untuk menarik minat anak muda, pengemasannya pun disesuaikan dengan minuman masa kini.
"Kita ingin mengenalkan ke generasi muda bahwa jamu juga bisa seperti minuman pada umumnya yang dijual di café-café, banyak varian rasa, dan merupakan minuman segar yang menyehatkan," papar Indah.
Selain 20 varian jamu siap minum, Dapur Jamu Ibu yang beralamat di Jalan Otista, Kelurahan Tanjung Limau, Kecamatan Bontang Utara ini menyediakan sirup dan jamu serbuk instan. Semuanya diproduksi skala rumah tangga.
Berawal dari Kuliah
Indah Purnamasari memulai bisnis jamunya saat duduk di bangku kuliah. Lulusan S1 Manajemen Unversitas Mulawarman di Kota Samarinda ini menjual jamu olahannya di kampus.
"Saya awalnya bikin jamu beras kencur, jamu kunyit asam, dan jamu kunyit sirih jawa. Dulu utnuk biaya kuliah, sekarang sudah berkembang pesat," kata Indah sambil menunjukkan salah satu varian produk jamunya.
Setelah lulus S2 di kampus yang sama beberapa tahun silam, bisnis jamunya mulai berkembang pesat. Berbasis di Kota Bontang, varian jamu hasil olahan tangan Indah kini sudah menembus pasar Taiwan.
"Pada Gebyar UMKM kali ini kami dibawa Perusahaan Pama Persada Nusantara dan makin banyak yang mengenal produk kami. Semakin banyak pula yang tahu bahwa di Kota Bontang ada minuman seperti ini," kata Indah penuh semangat.
Hingar bingar suara musik dari panggung tak melunturkan semangatnya untuk menjelaskan produk. Beberapa kali wawancara dengan liputan6.com terhenti karena ada saja warga yang bertanya soal produknya ini.
Kehadiran stan Dapur Jamu Ibu memang menambah keberagaman produk UMKM di Kota Bontang. Upaya pengembangan sektor ini kini menjadi salah satu prioritas pemerintah kota ini.
Reporter: Awaludin Jalil
Sumber: Liputan.com