Kivlan Zen diminta rasional karena takut PKI bangkit
Hal tersebut lantaran kedua pensiunan jenderal itu menggelar simposium anti-PKI dan menebar provokasi.
Politikus PKB Maman Imanulhaq meminta agar Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zein dan Letjen TNI (Purn) Kiki Syahnakri mendalami ulang sejarah Indonesia. Hal tersebut lantaran kedua pensiunan jenderal itu menggelar simposium anti-PKI dan menebar provokasi.
"Seharusnya jenderal seperti Kiki dan Kivlan bersifat rasional harus membaca sejarah. PKI secara partai enggak ada, secara ideologi sudah enggak laku. Walaupun China berideologi komunis tapi dagang kapitalis sebab itu kita yang muda lahir pasca-PKI, tolong jangan membangkitkan ketakutan dengan memberikan hantu yang tidak ada," kata Maman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/6).
Anggota komisi VIII ini menilai dua pensiunan jenderal tersebut aneh. Sebab terkesan memiliki keterbatasan intelektual soal PKI. Padahal negara ini sudah berdaulat dan memiliki hari lahir Pancasila.
"Kami yakin ketakutan yang disebar tanpa alasan menjadi bahan tertawaan. Tetapi juga semacam gambaran kualitas orangtua kita," tuturnya.
Justru menurut Maman, yang perlu diantisipasi ialah lahirnya gerakan yang membawa-bawa nama Islam namun radikal. "Yang kita takuti satu kelompok transnasional, mereka yang mengusung ideologi khilafah, kita NKRI," ungkapnya.
Hal tersebut lantaran kebanyakan organisasi gerakan tersebut memunculkan rasisme dan konflik horizontal. Dia juga curiga siapa yang membiayai gerakan fundamental tersebut.
"Yang lebih diwaspadai kemiskinan, ketidakmampuan negara melindungi kelompok minoritas, timbulnya konflik berdasarkan agama yang didukung pemerintah," ujarnya.