KKB Bunuh 7 Pendulang Emas, 45 Orang Dievakuasi dari Seradala Yahukimo
Aparat keamanan masih bersiaga di sekitar lokasi penambangan.
Aparat keamanan terus berupaya mengevakuasi para pendulang emas dari Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua Pengunungan, menyusul serangan brutal dari kelompok kriminal bersenjata (KKB). Selain 7 korban meninggal dunia, total sudah 45 korban selamat yang berhasil dievakuasi ke tempat aman.
KKB Bunuh 7 Pendulang Emas, 45 Orang Dievakuasi dari Seradala Yahukimo
"Polisi berhasil evakuasi 45 pekerja pendulang dari daerah tersebut," kata Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri, Kamis (19/10).
Situasi di Yahukimo mulai kondusif pasca-pembunuhan itu. Jajaran Damai Cartenz dan Polres Yahukimo di hari pertama berhasil evakuasi 7 korban meninggal, dan 11 korban selamat. Kemudian dievakuasi 9 orang lagi. Di hari kedua, juga evakuasi 25 korban selamat, sehingga totalnya menjadi 45 orang.
- Kepala OIKN Jawab Anies soal IKN Hanya Dinikmati Aparat Negara: Nusantara untuk Semua
- Kisah Jenderal KSAD Bertangan Satu Pertaruhkan Nyawa, Ini Sosoknya yang Terlatih Gigih Sejak Kecil Hidup Penuh Cobaan
- Selongsong Peluru Meledak saat Dijual ke Pengepul, 4 Orang Terluka
- Berkunjung ke Air Terjun Lembah Anai, Objek Wisata yang Berada Tepat di Pinggir Jalan
Fakhiri menjelaskan, korban yang telah berhasil dievakuasi akan dmiintai keterangan. Keterangan mereka diharapkan bisa mengungkap jumlah kelompok yang mengganggu areal pendulangan emas.
"Saya perintahkan anggota saya tetap stay di sana, apabila masih ada penambang kita akan evakuasi semua keluar, sehingga ketika kami melakukan langkah-langkah penegakan hukum tidak salah sasaran dan membias kemana-mana."
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri.
Kelompok pendulang emas ini selalu berpindah-pindah mencari tambahan penghasilan. Para kapolres diperintahkan agar melakukan pendekatan dengan semua tokoh-tokoh yang ada di sana, agar para pendulang emas ini jangan mendekat dulu ke areal pendulangan karena ancaman bahayanya cukup tinggi.
"Pelakunya akan kami kejar sampai dapat, sehingga menuju pentahapan pemilu tidak ada gangguan lagi dari kelompok KKB," tutur Kapolda.
Kapolda pun menghimbau masyarakat yang mencari nafkah tidak mengambil risiko yang berbahaya.
"Ingat nyawa tidak ada gantinya dan juga aparat kami tidak mengecek setiap hari karena areanya cukup luas," pungkas Fakhiri.