KKB Sebar Foto Hoaks Rampas Amunisi Prajurit, Bikin Perwira Tinggi TNI Marah Besar
Amunisi itu diklaim setelah KKB menyerang Prajurit TNI AD Satgas Yonif R 321/GT di Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, beberapa waktu lalu. Pada foto yang diterima, tak hanya amunisi yang dirampas KST melainkan adanya telepon seluler.
Beredar foto dan informasi yang menyebutkan Kelompok Separatis Teroris (KST) atau dikenal Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), telah merampas amunisi milik TNI.
Amunisi itu diklaim setelah KKB menyerang Prajurit TNI AD Satgas Yonif R 321/GT di Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, beberapa waktu lalu. Pada foto yang diterima, tak hanya amunisi yang dirampas KST melainkan adanya telepon seluler.
-
Kenapa prajurit TNI menganiaya anggota KKB? Penyiksaan itu dilakukan prajurit TNI diduga kesal atas sikap Denius Kogoya yang ingin menebar teror membakar puskesmas kala itu.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Apa yang dilakukan prajurit TNI kepada anggota KKB? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Kapan HUT Korps Marinir TNI AL diperingati? Setiap tanggal 15 November diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Korps Marinir TNI AL.
-
Apa yang terjadi di video yang viral tentang Brimob dan TNI di Papua? Sebuah video memperlihatkan anggota Brimob dan TNI yang sedang baku tembak dengan KKB OPM Papua dan membuat situasi memanas.
©2021 Merdeka.com
Hal ini bikin TNI geram. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Julius Widjojono menegaskan, foto yang beredar tersebut adalah hoaks atau tidak benar.
"Bahwa kita ketahui bersama, gerombolan KST kerap menyampaikan dan menyebar berbagai narasi yang berisikan pemberitaan bohong atau hoaks dan kali ini kembali menyebar foto-foto senjata, amunisi serta seseorang yang menjadi korban KST yang diklaim hasil penyerangan terhadap Prajurit TNI," kata Julius dalam keterangannya, Rabu (3/5).
Selain itu, jenderal bintang dua ini juga menegaskan, untuk anggota yang gugur pada kejadian tersebut hanyalah berjumlah lima orang.
"Dari yang disebar kali ini saja, KST mengklaim jumlah Prajurit TNI dari Kopassus yang meninggal 16 orang. Namun, sesuai data kami yang meninggal 5 orang dari Satgas Yonif R 321/DY. Dari sisi ini saja sudah hoaks," tegasnya.
"Untuk itu, agar tidak terjadi kesimpang siuran, maka kita perlu identifikasi terlebih dahulu agar bisa dipastikan itu benar atau tidak," sambungnya.
©2023 Merdeka.com/istimewa
Dengan menyikapi kondisi tersebut, Julius memastikan penegakan hukum yang dilakukan oleh Tim Gabungan TNI-Polri terus dilakukan.
Sehingga, pemberitaan yang dilakukan oleh KST itu disebutnya dapat diperoleh kepastian dan semua klaim dari KST kelompok Egianus Kogoya perlu dipertanggungjawabkan.
"Kami harap kepada semua pihak, untuk tidak selalu mempercayai narasi pemberitaan yang disampaikan oleh gerombolan KST dan simpatisannya, karena pola-pola teroris memang seperti itu," pungkasnya.
(mdk/rnd)