KKP desak nelayan Jateng segera ganti alat tangkap ikan
744 kapal nelayan cantrang di Jawa Tengah akan berganti alat tangkap yang lebih ramah lingkungan. Direktur Perizinan dan Kenelayanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Saifuddin, mengatakan telah memberi batas waktu penggantian alat tangkap ramah lingkungan bagi nelayan Jateng sampai 2019.
744 kapal nelayan cantrang di Jawa Tengah akan berganti alat tangkap yang lebih ramah lingkungan. Direktur Perizinan dan Kenelayanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Saifuddin, mengatakan telah memberi batas waktu penggantian alat tangkap ramah lingkungan bagi nelayan Jateng sampai 2019.
"Kami sudah memberikan izin penggantian ukur ulang kapal nelayan cantrang di Jateng sampai 76 persen. Dari 770 kapal nelayan yang ada saat ini, 744 unit di antaranya sudah bersiap mengganti alat tangkap ramah lingkungan. Yang semula kapal-kapalnya tidak sesuai ukuran atau di bawah 30 GT, diubah semua sesuai izin pemerintah pusat. Sejalan dengan hal itu, mereka juga harus membayar penerimaan negara bukan pajak (PNBP)," ungkapnya di Gedung BPPI kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Kamis (5/4).
-
Apa yang ditemukan oleh nelayan tersebut? Trevor Penny menemukan pedang tersebut ketika magnet yang dia gunakan saat menyusuri sungai menarik benda logam dan ternyata itu adalah pedang kuno berusia 1.200 tahun.
-
Kapan Ndalem Sopingen dibangun? Ndalem Sopingen pada awalnya dibangun oleh Raden Hamat Dalem Sopingi sekitar tahun 1800.
-
Kapan Klenteng Talang dibangun? Klenteng Talang dulunya dibangun tahun 1450 masehi.
-
Apa yang ditemukan di lokasi dugaan Kapal Nabi Nuh? Sampel tanah dari puncak tertinggi di Turki mengungkap aktivitas manusia dan material laut.
-
Kapan kelomang berganti cangkang? Kelomang memiliki kebiasaan berganti rumah dengan cara meninggalkan cangkang lama dan mencari cangkang baru yang lebih besar ketika ukurannya bertambah.
-
Kapan Kali Ngalang terbentuk? Geosite Kali Ngalang merupakan perselingan lapisan batuan yang disusun oleh batu pasir, batu pasir gampingan, dan serpihan sedimen laut dangkal yang terbentuk dari 20 juta tahun yang lalu.
Izin pusat yang dimaksud yakni Instruksi Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 716 tahun 2016 tentang penindakan dan pencegahan pungli. Dengan perubahan ukuran kapal, kata Saifuddin, maka wilayah tangkapan para nelayan itu bisa diperluas sampai perairan Natuna, Laut Sulawesi dan Maluku.
Ia menjamin hasil tangkapan mereka pun lebih banyak dan lebih ramah lingkungan. Saifuddin mengatakan telah memberikan alternatif alat tangkap yang bisa digunakan nelayan jika mengganti cantrangnya.
"Nelayan Jawa Tengah bisa menggunakan alat tangkap gillnet (jaring insang) porsen, bubu lipat ikan, bubu rajungan, pancing ulur, rawai dasar. Tinggal mereka ingin pakai yang mana," tuturnya.
Lebih lanjut lagi, ia menyebut 744 kapal nelayan itu sudah bersiap mengganti cantrang. Hal itu mengingat pemakaian cantrang cenderung merugikan nelayan kecil lantaran penggunaannya yang merusak ekosistem laut.
"Kita berharap mereka secepatnya ganti cantrang dengan alat tangkap yang lebih ramah maksimal setahun ke depan," terangnya.
Ia mengatakan untuk program ukur ulang kapal, KKP memeroleh pendapatan sebesar Rp 3,4 miliar. Kemudian untuk izin penggantian cantrang memperoleh pendapatan Rp 2,9 miliar. "Jadi totalnya mencapai Rp 6,3 miliar," pungkasnya.
Baca juga:
Menteri Susi sebut 75 persen kapal cantrang di Rembang beroperasi tak sesuai dokumen
229 Kapal nelayan Tegal setuju tinggalkan cantrang, KKP raup PNBP Rp 4 miliar
Di hadapan DPR, Menteri Susi tegaskan aturan soal cantrang tidak dicabut
Ini syarat agar nelayan cantrang bisa melaut lagi
Indonesia penghasil pasta ikan terbaik dunia
Menteri Susi: Politisi silakan bersaing, tapi jangan main-main dengan SDA
Menteri Susi: Saya tidak mau lagi bicarakan cantrang, kita harus move on